Page 58 - Akidah Akhlak kls 8
P. 58

keridhaan Allah. Jika ia seorang yang berharta banyak, lalu orang tuanya butuh kepada
                     sebagian harta itu, maka ia wajib memberikannya. Hal ini berdasarkan hadis berikut:



                     ْنَأ ُﺪﻳِﺮُﻳ  ِﰊَأ ﱠنِإَو اًﺪَﻟَوَو  ًﻻﺎَﻣ  ِﱄ ﱠنِإ ِﱠﻟﻠﻪا َلﻮُﺳَر  َ  َلﺎَﻗ  ًﻼُﺟَر ﱠنَأ ِﱠﻟﻠﻪا ِﺪْﺒَﻋ ِﻦْﺑ ِﺮِﺑﺎَﺟ ْﻦَﻋ


                                                                                               ـﻓ
                                                     (ﻪﺟﺎﻣ ﻦﺑا ﻩاور)  َﻚﻴِﺑَِﻷ  َﻚُﻟﺎَﻣَو  َﺖْﻧَأ َلﺎَﻘ َ  ِﱄﺎَﻣ  َحﺎَﺘَْﳚ
                     Artinya:  Dari Jabir bin  Abdillah, bahwa seseorang berkata, “Wahai Rasulullah,
                              sesungguhnya aku mempunyai harta dan anak, sedangkan bapakku ingin
                              menghabiskan hartaku.” Maka Beliau bersabda, “Engkau dan hartamu adalah
                              milik bapakmu.” (HR. Ibnu Majah).


                 4.  Menjaga  perasaan  keduanya  dan  berusaha  membuat  ridha  orang  tuanya  dengan
                     perbuatan dan ucapan

                     Seorang muslim juga harus menjauhi ucapan atau tindakan yang menyakitkan hati orang
                     tuanya meskipun sepele, seperti berkata “Ah.” Allah Swt. berfirman  yang artinya:

                     “Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam
                     pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya
                     perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka
                     perkataan yang mulia.” (Q.S. al-Israa’: 23)


                     Hendaknya ia mengetahui, bahwa ridha Allah ada pada keridhaan orang tua, dan bahwa
                     murka-Nya ada pada kemurkaan orang tua. Rasulullah Saw. bersabda:


                      (ﻢﻛﺎﳊا و يﺬﻣﱰﻟا ﻩاور) ِﺪِﻟاَﻮْﻟا  ِﻂْﺨُﺳ  ِﰲ  ِّبﱠﺮﻟا  ُﻂْﺨُﺳ َو ِﺪِﻟاَﻮْﻟا ﺎَﺿِر  ِﰲ  ِّبﱠﺮﻟا ﺎَﺿِر


                     Artinya:  “Ridha  Allah ada pada keridhaan orang tua dan murka  Allah ada pada
                              kemurkaan orang tua.” (HR. Tirmidzi dan Hakim dari Abdullah bin ‘Amr).


                 5.  Tidak memanggil orang tua dengan namanya
                     Bagaimanapun,  seorang  anak  tidaklah  pantas  memanggil  kedua  orang  tuanya  dengan
                     menyebut namanya secara langsung. Keduanya adalah orang yang harus dimuliakan atau
                     dihormati. Logikanya, tidaklah mungkin kita memanggil seorang pejabat walaupun dia
                     bukan apa-apa kita dengan langsung menyebut namanya. Tentu hal itu akan dirasa sangat
                     tidak sopan. Apalagi kita memanggil kedua orang kita. Tentunya akan sangat tidak sopan
                     jika langsung menyebut namanya. Bahkan akan menimbulkan dosa jika diniati mencemooah
                     atau  merendahkan keduanya.






                50      Buku Siswa Kelas VIII MTs
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63