Page 90 - Akidah Akhlak kls 8
P. 90
3. Kitman (menyembunyikan) dan
4. Baladah (Bodoh).
Rasul-rasul Allah adalah manusia-manusia pilihan Allah.Maka para rasul Allah tidak
mungkin mempunyai sifat mustahil sebagaimana
manusia biasa. Karena para rasul Allah adalah manusia
yang ma’sum (terjaga).
Ma’shum mempunyai arti terjaga. Para rasul Allah
sangat terjaga dari segala dosa selayaknya manusia
biasa.
Allah berfirman dalam Al-Quran
.َﺮﱠﺧََ ﺎَﻣَو َﻚِﺒﻧَذ ﻦِﻣ َمﱠﺪَﻘَـﺗﺎَﻣ ُﷲ َﻚَﻟ َﺮِﻔْﻐَِّﻟ ...
ـﻴ
(ﺢﺘﻔﻟا :٢)
Artinya: “supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosa yang telah lalu
dan yang akan datang”.(Q.S. al-Fatḥ : 2)
c. Sifat Jaiz bagi rasul-rasul Allah
Allah telah mengutus para rasul kepada manusia dan telah dihiasi dengan sifat
kesempurnaan melebihi makhluk Allah yang lain, namun mereka tidak akan terlepas
dari fitrah kemanusian yang ada dalam dirinya. Seorang rasul tetaplah sebagai seorang
manusia biasa yang berprilaku sebagaimana manusia.
Sifat para rasul Allah ini telah membuat mereka melakukan aktifitas sebagaimana
manusia lainnya sudah tentu yang dimaksud di sini adalah prilaku dan sifat yang tidak
mengurangi derajat kerasulan mereka di mata manusia. Jadi sifat sifat ini boleh
dikatakan jaiz bagi para rasul, yaitu sifat-sifat yang boleh dilakukan dan boleh pula
ditinggalkan Seperti makan, minum, tidur, menikah, istirahat, sakit yang ringan,
pingsan, berniaga dan semacamnya.
Sedangkan prilaku dan sifat yang bisa merendahkan derajat kerasulan, mereka akan
terpelihara dan dipelihara oleh Allah dan sudah pasti perilaku dan sifat itu tidak pernah
dilakukannya. Dan inilah yang membedakan mereka dengan manusia yang lain.
82 Buku Siswa Kelas VIII MTs