Page 99 - AKIDAH AKHLAK_revisi Kls 7
P. 99
4) Juga kehebatan kekhusyu’an shalat nabi Sulaiman: Sampai-sampai beliau meninggal
dalam posisi sedang berdiri shalat. Sudahkah shalat kalian khusyu’? Allah berfirman
dalam QS. As Saba’ (34): 14:
َ َ
َ
ْ
َ َ
ْ
َ
َ
َ ْ
َّ
َ اَم
َّ رخ َ اَّملف ُهَتأَسنم ِ ُلُكأَت ِ ض ْ رلْا ُ َ ْ ةَّباَد َّلِْإ ِهِتوم ْ َ ىلَع مُهلَد ت ْ وَملا ِهْيلَع اَنْيَضق اَّملف
ْ
َ ْ
ْ
ْ
ْ
َ
ُ َ
( 41 : أبسلا ( نيهُملا باذَعلا يِف اوثبل اَم َ بْيَغلا َنوُملْعَي اوُناَك َ ْ ول َ ْنأ ُْنجلا ِتَنَّيَبَت
ِ
ِ
ِ ِ
ِ
“Maka tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang
menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan
tongkatnya. Maka tatkala ia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa kalau
sekiranya mereka mengetahui yang ghaib tentulah mereka tidak tetap dalam
siksa yang menghinakan (jadi pelayan yang bekerja keras untuk Nabi
Sulaiman). (QS. As Saba [34] : 14)
Beberapa tafsir menyebutkan bahwa meninggalnya nabi Sulaiman adalah ketika beliau
sedang berdiri melaksanakan shalat. Dalam keadaan berdiri, ruhnya diambil oleh Allah
Swt., dan beliau sedang berdiri memegang sambil bersandar pada tongkatnya, ia berdiri
dalam posisi meninggal selama satu tahun, dan pasukannya yang juga terdiri dari jin-jin
dan setan tidaklah mengetahui kalau nabi Sulaiman telah meninggal bahkan sudah
selama satu rahun. Sehingga tongkat yang dipakai bersandar itu rapuh dimakan rayap,
saat itulah Nabi Sulaiman tersungkur jatuh, dan saat itulah para jin sadar bahwa nabi
Sulaiman As. telah meninggal.
5. Nabi yang Memiliki Kecerdasan Tinggi
Pada suatu hari ada peristiwa yang menunjukkan kecerdasan dan ketajaman otaknya,
yaitu terjadi pada salah satu sidang peradilan yang ia turut menghadirinya. Dalam
persidangan itu, ada dua orang datang mengadu meminta Nabi Daud mengadili perkara
sengketa mereka, yaitu' kebun tanaman salah seorang dari kedua lelaki itu telah dimasuki
oleh kambing-kambing ternak kawannya di waktu malam yang mengakibatkan rusak
perkarangan yang sudah dirawatnya begitu lama sehingga mendekati masa panen.
Kawan yang diadukan itu mengakui kebenaran pengaduan kawannya dan bahwa
memang hewan ternaknyalah yangg merusak kebun dan perkarangan kawannya itu.
Dalam perkara sengketa tersebut, Daud memutuskan bahwa sebagai ganti rugi yang
diderita oleh pemilik kebun akibat pengrusakan kambing-kambing peliharaan kawannya,
maka pemilik kambing-kambing itu harus menyerahkan binatang peliharaannya kepada
pemilik kebun sebagai ganti rugi yang disebabkan oleh kelalainnya menjaga binatang
ternak. Akan tetapi, Sulaiman yang mendengar keputusan ayahnya merasa kurang tepat,
ia berkata kepada si ayah: "Wahai ayahku, menurut pertimbanganku keputusan
sebaiknya demikian, kepada pemilik pekarangan yang telah binasa tanamannya
diserahkanlah hewan ternak kawannya untuk dipelihara, diambil hasilnya, dan
dimanfaatkan bagi keperluannya, sedangkan pekarangan yang telah binasa itu diserahkan
kepada tetangganya untuk dipugar dan dirawat sampai kembali ke keadaan semula,
kemudian masing-masing menerima kembali miliknya, sehingga dengan cara demikian
setiap pihak tidak ada yang mendapat keuntungan atau kerugian lebih daripada yang
sepatutnya."
Keputusan yang diusulkan oleh Sulaiman itu diterima baik oleh kedua orang yang
menggugat dan digugat dan disambut oleh orang yang menghadiri sidang dengan rasa
kagum terhadap kecerdasan dan kepandaian Sulaiman yang walaupun masih muda
usianya telah menunjukkan kematangan berpikir dan keberanian melahirkan pendapat
walaupun tidak sesuai dengan pendapat ayahnya.
AKIDAH AKHLAK MADRASAH TSANAWIYAH KELAS VII 87