Page 112 - buku dasar dasargizi
P. 112

Menurut  laporan,  Indonesia  memiliki  sejumlah  besar  anak

        stunting di Ethiopia, Republik Demokratik Kongo, Kenya, Uganda dan

        Sudan.  Menurut  laporan,  dari  tahun  2007  hingga  2011,  Indonesia
        memiliki  anak-anak  dengan  berat  badan  sedang,  berat  badan  rendah

        dan  kelebihan  berat  badan,  masing-masing  mencapai  13%,  18%  dan
        14%. Pada tahun 2012, angka kematian balita di Indonesia mencapai

        152.000.  Dari  tahun  2007  hingga  2017,  prevalensi  stunting  di

        Indonesia  terus  berfluktuasi.  Prevalensi  stunting  di  Indonesia  tahun
        2007  sebesar  36,8%,  tahun  2010  sebesar  35,6%,  tahun  2013  sebesar

        37,2%, dan tahun 2017 sebesar 29,6%.

                Menurut  Organisasi  Kesehatan  Dunia,  prevalensi  stunting  di

        bawah  usia  lima  tahun  merupakan  masalah,  jika  tingkat  prevalensi
        20% atau lebih tinggi, itu adalah kesehatan masyarakat. Oleh karena

        itu, proporsi anak stunting di Indonesia masih tinggi yang merupakan

        masalah  kesehatan  yang  harus  dituntaskan.  Dibandingkan  dengan
        beberapa negara tetangga, Indonesia juga memiliki prevalensi stunting

        tertinggi, Myanmar (35%), Vietnam (23%), Malaysia (17%), Thailand

        (16%) dan Singapura (4%).

                Ibu  memiliki  peran  yang  sangat  penting  dalam  mendukung

        upaya  mengatasi  masalah  gizi  terutama  dalam  asupan  gizi  keluarga,
        mulai  dari  menyiapkan  makanan,  memilih  bahan  makanan  hingga

        menu  makanan.  Ibu  yang  gizinya  baik  akan  melahirkan  anak  yang
        gizinya baik. Kemampuan suatu keluarga dalam memenuhi kebutuhan


                                         112
   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117