Page 114 - buku dasar dasargizi
P. 114
merumuskan rencana dan intervensi khusus yang melibatkan dinas
kesehatan, serta intervensi sensitif berupa kegiatan masyarakat yang
secara tidak langsung dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat dan
status gizi (BAPPENAS, 2013).
Status gizi anak ditentukan oleh beberapa kriteria yaitu panjang
badan atau kesesuaian tinggi badan dan umur (PB/U), kesesuaian berat
badan dan umur (BB/U), dan kesesuaian berat badan dan tinggi badan
(BB/TB). Indeks BB/TB mencerminkan status gizi saat ini, sedangkan
indeks TB/U mencerminkan status gizi balita masa lalu (Ni’mah &
Muniroh, 2015).
Kemenkes RI (2019) hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2018,
yaitu data status gizi anak usia 0-59 bulan di Indonesia kategori gemuk
8%, normal 81,8%, kurus 6,7%, dan sangat kurus. 3,5%. Sementara di
Daerah Istimewa Yogyakarta 1,2% balita sangat kurus, 7,2% balita
kurus, 86% balita berstatus gizi normal, dan 4,7% balita gizi buruk. .
Di antara anak usia 24-35 bulan, proporsi anak sangat kurus paling
tinggi, anak usia 0-5 bulan kurus, anak usia 36-59 bulan normal, dan
anak usia 0-5 bulan mengalami obesitas. Sebagian besar insiden terjadi
di daerah pedesaan (Rosha: 2016).
Masalah anak kurang gizi tidak hanya masalah postur fisik,
tetapi juga mempengaruhi kesehatan kehidupan sekarang dan masa
depan. Status gizi yang buruk juga dapat mempengaruhi kemampuan
kognitif anak (Dasman: 2019), keterlambatan perkembangan (Leroy &
114