Page 7 - POWERFULL APLICATION_Neat
P. 7

Ayo Bacalah




                   Tentunya kamu telah menyadari bahwa keteraturan merupakan hal penting
                   dalam kehidupan kita. Sama dengan yang terjadi di angkasa luar, jika keter-
                   aturan di Bumi tidak ada, maka tabrakan antara satu orang dengan orang
                   lainnya pasti akan terjadi.

                   Bagaimana kamu bersikap tentang hal ini? Apakah keteraturan perlu diciptakan
                   di rumah? Apa yang dapat kamu lakukan untuk menciptakan keteraturan di
                   rumah? Bacalah kisah berikut ini agar kamu mendapatkan inspirasi.




                                               Tanggung Jawabku Juga

                                                    Penulis: Santi Hendriyeti
                     Lastri cemberut mendengarkan permintaan kakaknya. Ia diminta untuk
                     menggantikan Ibu yang sedang sakit, untuk berjualan di pasar.

                     “Mengapa bukan Kak Surti saja yang menggantikan Ibu?”

                     “Andai Kakak tidak ada ujian, pasti Kakak akan menggantikan Ibu, Lastri.
                     Kakak minta tolong ya… Nanti begitu selesai ujian, Kakak akan langsung
                     ke pasar,” Surti berkata kepada adiknya.
                     “Aku juga ada ulangan, Kak. Aku malah belum belajar sama sekali,
                     sehingga aku harus berangkat lebih pagi supaya dapat belajar di sekolah,”
                     Lastri terus merajuk.

                     “Sebentar saja, Lastri. Kamu masuk siang, kan? Masih cukup waktu kalau
                     menunggu Kakak datang. Sambil menunggu dagangan Ibu, kamu dapat
                     belajar,” ujar Surti.

                     “Tidak dapat, Kak, aku tidak mau terburu-buru belajarnya. Aku mau
                     berangkat sekarang. Kalau Kakak memang tidak dapat, ya tidak usah
                     jualan saja hari ini.”
                     Lastri meninggalkan Surti yang termangu sedih.

                                                              ***
                     Di dalam mobil angkutan, mata Lastri tertuju pada seorang ibu dan anak
                     perempuan yang duduk persis di hadapannya. Si anak tampak murung.

                     Barangkali ia juga sedang kesal seperti aku, karena dipaksa melakukan
                     sesuatu oleh Ibunya. Lastri membatin sambil berusaha mendengarkan
                     percakapan antara keduanya.
                     Sang ibu mengusap air mata anaknya, “Maaf ya, Nak selama ayahmu




                   10     Buku Siswa SD/MI Kelas VI
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12