Page 8 - POWERFULL APLICATION_Neat
P. 8
sakit, Ibu sama sekali tidak dapat berjualan. Tabungan kita juga habis
terpakai untuk biaya rumah sakit dan pemakaman ayah. Mudah-mudahan
akhir bulan nanti sudah ada hasil jualan yang dapat dipakai untuk
membayar uang sekolah.” Anak perempuan itu hanya diam. Air matanya
masih menggenang.
Tenggorokan Lastri tercekat, ia membuang muka tak mau melihat wajah
anak perempuan itu. Namun ke manapun matanya memandang, yang
terbayang adalah wajah ibu dan Kak Surti. Sejak ayah meninggal, mereka
berdualah yang membanting tulang berjualan, agar ia dan Kak Surti dapat
bersekolah dan mereka tetap dapat hidup layak.
Setiap hari, di bawah terik Matahari ataupun hujan, ibu berjualan sejak
pagi buta, dan Kak Surti menggantikan sepulangnya dari sekolah.
Tiba-tiba Lastri merasa bersalah dan malu karena ia tak pernah
membantu lebih dari sekedar mencuci perabotan masak setelah
digunakan ibu mempersiapkan makanan untuk dijual. Bahkan ketika ibu
sakit dan Kak Surti ujian sehingga tidak dapat berjualan, ia menolak untuk
menggantikan.
Sekolah masih jauh, tetapi Lastri menghentikan angkot dan bergegas
turun. Di kepalanya hanya ada satu tujuan. Pulang. Ia ingin meminta
maaf kepada Kak Surti dan berangkat ke pasar untuk menggantikan ibu
berjualan. Ia sadar bahwa membantu ibu dan Kak Surti adalah bagian dari
tanggung jawabnya sebagai anggota keluarga.
Bagaimana pendapatmu setelah membaca kisah tersebut di atas? Apa yang
akan kamu lakukan jika kamu menjadi Lastri? Apakah sikap Lastri di awal kisah
ini telah menunjukkan bahwa ia telah menjalankan kewajiban dan tanggung
jawabnya untuk menjaga keteraturan di rumah?
Coba diskusikan dengan seorang temanmu.
Ayo Bekerja Sama
Sekarang, lakukan kerja sama dengan dua orang temanmu. Tuliskan hak, kewa-
jiban, dan tanggung jawab yang berkaitan dengan menciptakan keteraturan
pada bagan berikut. Tuliskan masing-masing paling sedikit 3 hal.
Sebelum diskusi dimulai, tentukan aturan yang dapat kalian praktikkan agar
diskusi berjalan lancar.
Tema 9 Subtema 1: Keteraturan yang Menakjubkan 11