Page 3 - Modul Kegiatan Belajar 6
P. 3
Fakultas Teknik
Keselamatan & Kesehatan Lingkungan Kerja
c. Kelas C (Gas and Stim Fire)
Kebakaran kelas C merupakan kebakaran yang terjadi pada
gas seperti butana, propane, oxy acetalane, gas (LPG). Pemadaman
kebakaran kelas C dapat dilakukan dengan menggunakan media
debu kering, karbon dioksida (CO2) dan varpourising liquid.
d. Kelas D (Metal Fire)
Kebakaran kelas D merupakan kebakaran yang terjadi pada
unsur-unsur logam seperti potassium, sodium, kalsium, titanium
dan magnesium. Pemadaman kebakaran kelas D dapat dilakukan
dengan menggunakan media soda abu, pasir, debu kering dan
powder.
2. Pemadaman Kebakaran
Pada dasarnya cara kerja dari memadamkan api adalah
membantu untuk meniadakan atau menghilangkan salah satu atau lebih
dari ketiga unsur segitiga kebakaran. Oleh karena itu perlu sekali untuk
mempunyai pengetahuan mengenai bagaimana memilih alat pemadam
api yang tepat.
Setelah mengetahui mekanisme timbulnya api, klasifikasi
kebakaran,berikut dijelaskan lebih lanjut tentang alat pemadam
kebakaran jenis air, debu kering, buih/busa dan gas.
a. Alat pemadaman kebakaran jenis air
Kandungan alat pemadam kebakaran ini adalah air biasa.
Untuk alat pemadam kebakaran air dengan volume air sekitar 9
liter, jarak semprotan dapat mencapai 20-25 inch selama 60-120
detik. Kelebihan alat pemadam kebakaran air (portable) antara
lain:
1) Mudah dikendalikan,
2) Dapat digunakan untuk memadamkan api pada awal kebakaran,
3) Zat cair yang digunakan tidak berbahaya.
91