Page 178 - E-MODUL EFK_Neat
P. 178
E-Modul
Etika & Filsafat Komunikasi
identitas dan gambaran fisik si korban. Dalam hal ini media
malah mengajak publik untuk menjadi “maklum” me-ngapa
kejahatan seksual tersebut kemudian terjadi.
Namun demikian, di Amerika Serikat berkembang paham
bahwa penyembunyian identitas korban kejahatan seksual tidak
sejalan dengan prinsip keadilan dan keseimbangan (fairness
and balance), karena pada saat yang sama media justru
membeberkan identitas tersangka pelaku kejahatan seksual.
Sekilas hal ini masuk akal, akan tetapi secara filosofis, tuntutan
keadilan dan keseimbangan sejatinya bertujuan untuk
memenuhi kredibilitas suatu cerita. Dalam hal ini keredibilitas
jangan digali dari korban yang memang sudah menderita.
Sebaliknya, kredibilitas bisa didapat melalui unsur lain, seperti
tersangka pelaku, pihak berwajib, saksi mata, bukti, dan
seterusnya.
4. Tersangka di Bawah Umur
Pelanggar hukum di bawah umur perlu dilindungi
privasinya, karena sistem hukum pidana bagi anak di bawah
umur sendiri tidak bertujuan sebagai hukuman (punishment),
tetapi lebih sebagai rehabilitasi. Hal ini didasarkan pada asumsi
bahwa sifat dan perilaku kejahatan yang dilakukan anak di
bawah umur belumlah berakar tetap (anchored). Sudah
semestinya praktik komunikasi, termasuk media massa,
menghormati sekaligus mendukung pelaksanaan prinsip ini.
Pelanggaran terhadap privasi ini akan menyebabkan
stigmatisasi terhadap si anak, yang pada gilirannya justru dapat
semakin meneguhkan sikap dan perilaku jahatnya.
166