Page 8 - BUKU MODUL KELAS 6 TEMA 6_Neat
P. 8

soliditasnya  seperti  granit,  dan  tentang  kepribadian  sebagai  sesuatu  yang

            penggambarannya seperti pelangi, dan merenungkan bahwa tujuan dari biografi
            adalah  untuk  menyatukan  keduanya  menjadi  suatu  kesatuan  yang  mulus;  kita

            akan mengakui bahwa masalah yang dihadapi adalah sulit dan bahwa kita tidak

            perlu  heran  jika  para  penulis  biografi  sebagian  besar  tidak  dapat
            mengatasinya."

                 Fiksi  adalah  jenis  tulisan  yang  hanya  berdasarkan  imajinasi.  Dia  hanya
            rekaan  sipenulisnya.  Jadi,  jenis-jenis  karya  seni  berikut  ini  merupakan  karya

            Fiksi  :  Cerita  pendek  (cerpen),  novel,  cerita  sinetron,  telenovela,  drama,  film
            drama, film komedi, film horor, film laga. Nonfiksi adalah tulisan-tulisan yang

            isinya bukanlah fiktif, bukan hasil imajinasi/rekaan si penulisnya. Dengan kata

            lain, nonfiksi adalah karya seni yang bersifat ofktual. Hal-hal yang terkandung
            di  dalamnya  adalah  nyata.  Benar-benar  ada  dalam  kehidupan  kita.  Jadi,  jenis-

            jenis  karya  seni  berikut  ini  merupakan  karya  nonfiksi  :  Artikel,  opini,  resensi

            buku,  karangan  ilmiah,  skripsi,  tesis,  tulisan-tilisan  yang  berisi  pengalaman
            pribadi si penulisnya (seperti diary, chiken soup for the soul, laporan perjalanan

            wisata),  berita  di  koran/majalah/tabloid,  film  dokumenter,  dan  masih  banyak
            lagi.

                 Perbedaan  antara  fiksi  dan  nonfiksi  hanya  terletak  pada  masalah  faktual

            atau  tidak,  imajiner  atau  tidak.  Jadi,  perbedaan  antar  keduanya  sama  sekali
            tidak  ada  hubungannya  dengan  gaya  bahasa  atau  apapun  selain  masalah  fakta

            atau  imajiner.  Dengan  demikian,  bisa  saja  tulisan  nonfiksi  menggunakan  gaya
            bahasa  yang  “nyastra”,  mendayu-dayu,  berbunga-bunga,  sebagaimana  halnya

            yang sering kita temukan pada naskah-naskah serita pendek (cerpen) atau novel.

            Tulisan  nonfiksi  bisa  saja  menggunakan  bahasa  yang  sangat  serius  atu  sangat
            santai dan selengekan.

                 Secara teori bisa saja cerpen atau novel menggunkan bahasa yang serius dan
            formal  seperti  sekripsi  atau  karangan  ilmiah.  Ya,  itu  bisa  saja.  Kenapa  tidak?

            Jangan katakan itu tidak mungkin, sebab siapa tahu suatu saat nanti ada penulis

            yng berhasil menulis novel dengan menggunakan bahasa ilmiah, tetapi tetap asik
            untuk dibaca.







                                                                                                       7.06
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13