Page 12 - NEW E-LKPD Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan Guided Discovery (2)_Neat
P. 12
Bioinfo
Teknik Pemeraman Buah Pisang
Pisang merupakan jenis buah yang tergolong sebagai buah klimakterik, sehingga
setelah dipanen masih melangsungkan proses fisiologi dengan menghasilkan etilen
dan karbon dioksida dalam jumlah yang meningkat drastis, serta terjadi proses
pematangan buah. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2014
sampai tahun 2018 buah terbanyak yang di produksi di Indonesia adalah buah
pisang (Musa paradisiaca). Potensi buah pisang (Musa paradisiaca) segar yang
bisa diperdagangkan untuk pasar dalam negeri dan luar negeri sangat besar.
Beras Putih
Permintaan yang banyak dan cepat menjadi pendorong para petani atau pedagang
buah pisang (Musa paradisiaca) agar dapat menghasilkan buah pisang (Musa
paradisiaca) yang matang dengan lebih cepat setelah dipanen dari pohon. Buah
pisang yang dipanen sebelum matang perlu dilakukan pemeraman untuk
mendapatkan buah matang. Berikuti ini bebera cara pemeraman buah pisang:
Karbid
Karbit atau kalsium karbida dengan rumus kimia (CaC2)
nerupakan penggabungan dari komposisi karbon dengan logam
atau metalloid yang biasa disebut dengan karbida. Senyawa
murninya tidak berwarna, tetapi kalsium karbida yang biasanya
digunakan warnanya abu-abu atau cokelat dengan kandungan
CaC2 sekitar 80-85% ( Sadat et al., 2015). Bau menyengat pada
karbit disebabkan kandungan PH3, NH3,H2S. Pemeraman pada
buah yang sudah dipanen, dilakukan dengan membungkus karbit
dengan kertas. Setiap satu ton buah pisang membutuhkan 1 kg
Sumber: Agroniaga.com
karbit, kemudian buah ditutup dengan plastik dan dibiarkan selama
2 hari dan plastik dibuka kemudian buah diangin-anginkan. Dalam
kurun waktu 2—3 hari buah akan matang secara serempak. karbit
juga dapat menimbulkan rasa yang kurang sedap serta gangguan
kesehatan
Sumber: (https://dkp3.tasikmalayakota.go.id/
5