Page 55 - Level B1_Isi APa yang lebih seru? SIBI.indd
P. 55

“Tentu, dong.” Anak laki-laki itu mendekap Oren lebih   Mungkin orang berikutnya, pikir Cemong penuh harap.

 erat. Matanya terlihat berbinar. Di sebelahnya, ayah anak   Ia  akan  menunggu  orang  yang  akan  menjemputnya.


 lelaki itu tersenyum senang.   Namun, hingga sore hari tidak ada lagi yang datang.

 Cemong terbelalak. Si Oren sudah punya rumah? Dia   Cemong meringkuk sedih di sudut kandang.


 akan mengenakan kerincing?   “Kalau tidak ada lagi yang mengambil, besok sore, kita

 Wajah  Cemong  seketika  meredup.  Kenapa  anak  itu   kembalikan kucing yang tersisa ke tempat asalnya.” Sore


 tidak memilihnya?  itu suara si anak muda kembali terdengar.

 Semakin  siang  semakin  ramai  yang  datang.  Mereka   “Ya.  Jangan  sampai  mereka  keenakan  di  sini  dan


 datang dan pergi. Satu per satu kucing di dalam kandang   tidak  bisa  bertahan  lagi  di  dunia  luar.”  Rekannya  yang

 pun  menghilang,  ikut  pulang  bersama  orang-orang  itu.   membantu merawat Cemong dan kucing-kucing di tempat


 Mereka sudah menemukan rumah dan keluarga baru.  itu menyetujui.

 Ruangan  itu  selalu  ramai  setiap  hari.  Orang-orang   Cemong  menegakkan  tubuhnya.  Ia  melirik  kandang-


 kembali  datang  dan  pergi.  Setiap  ada  yang  datang,     kandang  di  sebelah  dan  di  atasnya.  Semuanya  sudah

 Cemong duduk manis di dalam kandang.   kosong. Berarti .…


 “Meoong  .…”  ia  mengeong  selembut  mungkin.  Ekor–

 nya  dikibaskan    dengan  tenang.  Ia  berusaha  menarik


 perhatian orang.

 Namun, tidak ada seorang pun yang meliriknya. Tidak


 ada seorang pun yang menyentuhnya. Kandangnya  se–

 lalu dilewati.








 46                                                                                         47
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60