Page 48 - buku-saku-pembelajaran-masa-pandemi-A5_V8
P. 48
BAB VII
PROTOKOL KESEHATAN
BAGI PESANTREN DAN
dapat menyelenggarakan pembelajaran tatap muka. penanganan COVID-19 daerah dan dinas kesehatan 11. Pemakaian Masker sebagainya
2) Pimpinan pesantren dan pendidikan keagamaan setempat untuk memastikan bahwa keadaan asrama PENDIDIKAN KEAGAMAAN a. Pemakaian masker dilakukan terus menerus, di setiap c. Peralatan
menginstruksikan kepada peserta didik untuk: memenuhi standar protokol kesehatan, bila tidak tempat dan waktu, kecuali saat sedang makan, minum, disinfeksi
memenuhi:
(satu) har
a) taat kepada protokol kesehatan sejak berangkat dari a) dilakukan upaya pemenuhan standar protokol atau mandi. d. Peralatan
rumah, seperti memakai masker, jaga jarak selama kesehatan sesuai petunjuk gugus tugas percepatan b. Masker yang digunakan yaitu masker kain 3 (tiga) lapis, bantal, ka
di kendaraan, CTPS dengan air mengalir setiba penanganan COVID-19 daerah dan dinas kesehatan Setiap warga pesantren dengan penuh tanggung jawab wajib atau 2 (dua) lapis yang di dalamnya diisi tisu, dan harus harus dicu
setiba di asrama, tidak berkerumun dan menunggu setempat; dan melaksanakan protokol kesehatan sebagai berikut: mengganti masker setiap 4 (empat) jam. boleh digu
di tempat yang telah ditentukan, dan/atau tidak b) tetap melaksanan BDR, c. Setelah dikenakan, masker dicuci bersih pakai sabun. e. Pengunaan
masuk asrama sebelum diperiksa kesehatan dan 1. Membersihkan ruangan dan lingkungan secara berkala d. Setiap orang harus memiliki paling sedikit 3 (tiga) masker, mikroskop,
diperintahkan masuk; 4) jika pimpinan pesantren dan pendidikan keagamaan dengan disinfektan, khususnya handel pintu, saklar lampu, satu untuk dikenakan selebihnya sebagai cadangan jika terhindar
b) membawa perlengkapan dan peralatan yang akan memulai pelaksanaan pembelajaran tatap muka, komputer dan papan tik, meja, lantai dan karpet masjid/rumah 7. Melakukan aktivitas fisik, seperti senam setiap pagi, olahraga, diperlukan penggantian masker. terjamin k
dibutuhkan dari rumah agar tidak dipergunakan maka harus memenuhi ketentuan sebagaimana ibadah, lantai kamar/asrama, ruang belajar, dan fasilitas lain dan kerja bakti secara berkala dengan tetap menjaga jarak, e. Setiap masker harus diberi nama pemiliknya agar tidak f. Memegan
secara bersama-sama. dimaksud pada angka 3). yang sering terpegang oleh tangan. dan menganjurkan untuk mengonsumsi makanan yang sehat, tertukar. ruang bela
3) Pimpinan pesantren dan pendidikan keagamaan Ketentuan di atas berlaku juga untuk pelaksanaan kegiatan lainnya 2. Menyediakan sarana CTPS dengan air mengalir di toilet, aman, dan bergizi seimbang. f. Setelah dikenakan, masker dicuci bersih menggunakan didik tert
berkoordinasi dengan fasilitas pelayanan kesehatan seperti ibadah dan ritual keagamaan pada pesantren dan setiap kelas, ruang pengajar, pintu gerbang, setiap kamar/as 8. Melakukan pemeriksaan kondisi kesehatan warga satuan sabun, dan dijemur di bawah sinar matahari atau ditempat melewatiny
untuk memeriksa peserta didik. Bila terdapat peserta pendidikan keagamaan. rama, ruang makan dan tempat lain yang sering di akses. Bila pendidikan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) minggu dan panas atau di pengering mesin cuci. 14. Olahraga
didik yang terkonfirmasi COVID-19, agar segera tidak terdapat air, dapat menggunakan pembersih tangan mengamati kondisi umum secara berkala: g. Pada saat dijemur, sebaiknya digantungi label nama a. Pada pagi
mengambil langkah yang sesuai dengan petunjuk (hand sanitizer). a. apabila suhu ≥37,3°C, maka tidak diizinkan untuk pemilik, agar dapat mudah dikenali tanpa harus memegang orang dian
petugas kesehatan. 3. Memasang pesan kesehatan cara CTPS yang benar, cara memasuki ruang kelas dan/atau ruang asrama, dan masker yang lain untuk menemukan masker dengan dengan mem
namanya
c. Pesantren dan pendidikan keagamaan yang belum akan mencegah penularan COVID-19, etika batuk/bersin, dan cara segera menghubungi petugas kesehatan pada fasilitas h. Pendidik dan peserta didik wajib menggunakan masker intensitas
menyelenggarakan pembelajaran tatap muka di pesantren menggunakan masker di tempat strategis seperti di pintu pelayanan kesehatan setempat; pada saat pembelajaran tatap muka. berolahrag
dan pendidikan keagamaan: masuk kelas, pintu gerbang, ruang pengelola, dapur, kantin, b. apabila disertai dengan gejala batuk, pilek, sakit b. Olahraga y
papan informasi masjid/rumah ibadah, sarana olahraga, tenggorokan, dan/atau sesak nafas disarankan untuk 12. Jaga Jarak
1) pimpinan pesantren dan pendidikan keagamaan tangga, dan tempat lain yang mudah di akses. segera menghubungi petugas kesehatan pada fasilitas a. Dalam setiap situasi, semua orang diharapkan melakukan bersentuha
mengupayakan seoptimal mungkin untuk 4. Membudayakan penggunaan masker, jaga jarak, CTPS, dan pelayanan kesehatan setempat; jaga jarak satu dengan lainnya. bersentuha
melaksanakan pembelajaran secara daring; menerapkan etika batuk/bersin yang benar. b. Jarak minimal adalah 1,5 (satu koma lima) meter. digunakan,
2) memberi petunjuk kepada peserta didik yang ada di c. apabila ditemukan peningkatan jumlah dengan kondisi c. Menghindari kontak fisik dalam bentuk apapun, misalnya pemukulnya
rumah untuk: 5. Bagi yang tidak sehat atau memiliki riwayat berkunjung ke sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b segera berjabat tangan, berpelukan, atau bentuk kontak fisik c. Senam term
a) menjaga kesehatan sebaik-baiknya dengan menaati negara atau daerah terjangkit dalam 14 (empat belas) hari melaporkan ke fasilitas pelayanan kesehatan atau dinas lainnya. jaga jarak
kesehatan setempat.
semua protokol kesehatan yang ditentukan; dan terakhir untuk segera melaporkan diri kepada pengelola d. Selain sen
b) menyiapkan perlengkapan dan peralatan yang pesantren dan pendidikan keagamaan. 9. Menyediakan ruang isolasi yang berada terpisah dengan 13. Tidak pinjam meminjam peralatan latihan ju
dibutuhkan saat pembelajaran tatap muka akan 6. Menghindari penggunaan peralatan mandi dan handuk secara kegiatan pembelajaran atau kegiatan lainnya. a. Semua orang wajib menggunakan peralatan sendiri dan dapat dila
lainnya.
dimulai, bergantian bagi lembaga pesantren dan pendidikan 10. Menyediakan sarana dan prasarana untuk CTPS termasuk tidak ada pinjam meminjam peralatan. e. Berenang d
3) berkoordinasi dengan gugus tugas percepatan keagamaan yang berasrama. sabun dan pengering tangan (tisu) di berbagai lokasi strategis. b. Setiap peralalatan, seperti alat tulis, alat tidur, buku, dan