Page 31 - E-MODUL SPU BERBASIS PjBL - BUNGA APRIANI SINAGA

2
4
6
2
2
6
2
10
2
10
6. 49In 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p 5s 4d 5p 1 IIIA 5
2
2
2
7. 6C 1s 2s 2p IVA 2
2
2
2
6
8. 14Si 1s 2s 2p 3s 3p 2 IVA 3
2
2
6
2
9. 15P 1s 2s 2p 3s 3p 3 VA 3
6
2
2
2
4
10
3
2
10. 33As 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p VA 4
2
4
2
11. 8O 1s 2s 2p VIA 3
6
4
10
2
2
2
4
2
12. 34Se 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p VIA 4
5
2
2
13. 9F 1s 2s 2p VIIA 2
5
2
2
2
6
14. 17Cl 1s 2s 2p 3s 3p VIIA 3
2
6
2
15. 10Ne 1s 2s 2p VIIIA 2
2
4
2
2
6
2
10
6
16. 36Kr 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p VIIIA 4

Dari tabel di atas, terlihat bahwa konfigurasi elektron unsur-unsur golongan IA
mempunyai elektron valensi ns¹, sedangkan unsur-unsur golongan IIA mempunyai
elektron valensi ns² dimana n adalah nomor periode dalam sistem periodik tempat unsur
tersebut berada. Oleh karena itu, unsur-unsur yang terdapat pada golongan IA dan IIA
disebut unsur-unsur golongan blok s.
Contoh:
19K : 1s 2s 2p 3s 3p 4s ; jumlah elektron pada sub kulit s = 1 → golongan IA
2
6
2
4
1
2

12Mg : 1s 2s 2p 3s ; jumlah elektron pada sub kulit s = 2 → golongan IIA
2
2
2
6

Unsur-unsur golongan IIIA sampai dengan unsur-unsur golongan VIIIA
semuanya mempunyai elektron valensi ns²np⁵. Oleh karena itu, unsur-unsur golongan
IIIA-VIIIA disebut unsur-unsur blok p.

Contoh:

5B : 1s 2s 2p ; jumlah elektron pada sub kulit s + p = 3 → golongan IIIA
2
1
2

2
4
2
6
2
16S : 1s 2s 2p 3s 3p ; jumlah elektron pada sub kulit s + p = 6 → golongan VIA

16