Page 7 - KALEIDOSKOP UMKM 2020 VERSI FLIPBOOK
P. 7
BATIK MEGAMENDUNG : Berasal dari kata, ‘mega’ yang berarti awan dan ‘mendung’ yang berarti sejuk.
Memiliki komposisi warna dengan dasar warna merah dan awan yang berwarna biru dengan tujuh gradasi
warna sebagai warna orisinilnya menjadi batik ciri khas Cirebon. Mega menggambarkan awan yang luas
dan mendung disimbolkan Keraton Cirebon yang berkewajiban mengayomi dan melindungi rakyatnya, dan
selalu membawa sejuk dan kedamaian. Sejarah timbulnya motif Megamendung diperkirakan sejak abad
16, bersamaan dengan kedatangan bangsa China ke wilayah Cirebon, yang membawa beberapa benda
seni seperti keramik, piring dan kain berhiaskan bentuk awan. Sebagai sebuah masterpiece yang memiliki
keunikan dan tidak bisa ditemui di daerah penghasil batik lain, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata
Republik Indonesia sudah mendaftarkan motif Megamendung ke UNESCO untuk mendapatkan
pengakuan sebagai salah satu warisan dunia.
KERATON KASEPUHAN : Keraton Kasepuhan terdiri dari dua komplek bangunan bersejarah, yakni
pertama Dalem Agung Pakungwati yang didirikan pada tahun 1430 oleh Pangeran Cakrabuana dan
kedua Keraton Pakungwati. Komplek Keraton Pakungwati inilah yang sekarang disebut Keraton
Kasepuhan, yang didirikan oleh Pangeran Mas Zainul Arifin pada tahun 1529 M. Bangunan Keraton
Kasepuhan yang memiliki arsitektur dipengaruhi budaya Hindu dan Tiongkok ini, memiliki koleksi
kuno berupa Kereta Singa Barong, yang hanya dimunculkan ke hadapan khalayak ramai untuk di-
sucikan sekali setiap tahun, yakni pada 1 Syawal dalam kalender Islam. Keraton Kasepuhan yang
menjadi ikon pariwisata Jawa Barat ini, berlokasi di Jl. Kasepuhan No. 43, Kampung Mandalangan,
Kelurahan Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon - Jawa Barat.
AAN PER
AAN KEMITR
Y
A
V
AN INO
A
GR
RO
P PROGRAM PEMBERDAYAAN KEMITRAAN PERAN INOVASI SI 5 5
AM PEMB
ERD
USAHA MIKRO KECIL & MENENGAH BANK BJB
US AHA MIK RO KECIL & MENENG AH B ANK B JB