Page 10 - zaenab titrasi asam basa
P. 10
Prinsip Titrasi Asam Basa
Pada proses terjadinya titrasi asam basa, terdapat keterlibatan reaksi
neutralisasi, yaitu reaksi yang terjadi ketika larutan asam dan basa
berada dalam jumlah konsentrasi yang ekuivalen. Zat dititrasi (titran)
merupakan larutan yang ditempatkan di erlenemeyer dan tidak
diketahui jumlah konsentrasinya. Sedangkan, zat peniter (titrat) adalah
larutan baku yang sudah diketahui jumlah konsentrasinya dan
dimasukan ke dalam buret. Prinsip Titrasi Asam Basa Titrasi asam basa
melibatkan dua jenis larutan, yaitu larutan basa dan larutan asam yang
dapat menempati dua peran sebagai zat dititrasi (titran) dan zat peniter
(titrat). Titrasi asam basa ditentukan berdasarkan kepada proses
terjadinya rekasi penetralan. Hal tersebut berarti, bahwa kadar asam
ditentukan dengan larutan basa, sedangkan kadar larutan basa
ditentukan oleh larutan asam. Untuk memaksimalkan proses titrasi
asam basa, maka ketika proses pemberian titran ke dalam larutan titrat
harus memiliki sebuah indikator pengukuran. Hal tersebut bertujuan
untuk mendapatkan jumlah pemberian titran yang cukup. Sehingga,
dapat mencapai konsetrasi dari larutan asam-basa yang ekuivalen.
Indikator yang dibutuhkan dapat menggunakan zat kimia. Zat tersebut
nantinya akan memberikan warna yang berubah bila terdapat
pemberian zat titran yang berlebihan saat proses titrasi. Indikator asam
basa terbuat dari asam atau basa organik lemah. Indikator dapat
melakukan melakukan perubahan warna jika berada dalam kondisi
terdisosiasi dan tidak terdisosiasi. Perubahan warna pada indikator
dapat terjadi maupun tidak ketika larutan asam dan basa memenuhi
konsentrasi yang ekuivalen. Tahapan akhir dari proses titrasi terjadi
setelah indikator mengalami perubahan warna. Titik ekuivalen dalam
proses titrasi asam basa terjadi ketika jumlah mol asam sama dengan
jumlah mol basa. Secara sederhana, zat titran dan zat titrat akan habis
tereaksi dalam proses titrasi.