Page 303 - Islam-BS-KLS-X
P. 303

4)  Paring  payung  marang  wong  kang  kodanan  (memberikan payung kepada
                          orang yang kehujanan)

                          Pesan  welas asih  dari  catur  piwulang  tersebut kepada umat Islam untuk
                       selalu memberikan pertolongan kepada orang yang mengalami kesulitan, tanpa
                       melihat suku, agama, ras atau golongannya. Kapan saja kita melihat orang yang
                       sedang dalam kesulitan baik fisik, sandang, pangan, papan dan kondisi apa
                       pun, maka ringankanlah untuk memberikan pertolongan.
                          Pada saat melakukan penyebaran Islam di tanah Jawa pun, Sunan Drajat
                       selalu beradaptasi dan menyesuaikan ajarannya dengan kondisi masyarakat
                       setempat. Ia tidak serta merta memerintahkan dan memaksa orang-orang yang
                       menganut ajaran Hindu-Budha untuk segera memeluk agama Islam. Sunan
                       Drajat menggunakan strategi untuk menarik perhatian masyarakat agar datang
                       ke tempat kediamannya. Ia menggunakan kesenian tradisional yang ada di
                       daerah tersebut yaitu tembang-tembang yang diiringi dengan musik gamelan.
                       Karena pendekatan melalui karya seni yang ia kembangkan, maka tidak sedikit
                       masyarakat yang berbondong-bondong datang ke kediaman Sunan Drajat
                       untuk menyaksikan syiar dan dakwahnya yang kemudian membawa mereka
                       untuk masuk Islam.
                          Sunan Drajat banyak memberikan pesan-pesan yang menjadi pengingat
                       bahwa ajaran Islam adalah ajaran yang menekankan pada perdamaian, baik
                       perdamaian kepada Yang Maha Kuasa maupun perdamaian kepada diri
                       sendiri. Ia selalu mengingatkan murid-muridnya agar selalu bersikap saling
                       tolong menolong terhadap sesama demi terciptanya sebuah tatanan kehidupan
                       masyarakat yang akur dan makmur.

                       5.  Sunan Kudus
                          Sunan Kudus merupakan salah satu dari
                       sembilan wali yang menyebarkan Isalm di tanah
                       Jawa. Nama aslinya adalah Sayyid Ja’far Shadiq
                       Azmatkhan. Ia diperkirakan lahir pada sekitar
                       tahun 1500 M. di daerah Jipang Panolan, sebelah
                       utara kota Blora, wafat tahun 1550 M. dan
                       dimakamkan di Kudus, Jawa Tengah. Ayahnya
                       adalah Sunan Ngudung dan ibunya bernama
                       Syarifah. Jika diurutkan nasabnya, Sunan Kudus
                       adalah keturunan ke-24 dari Nabi Muhammad          Gambar 10.11
                       Saw.
                          Sejak kecil Sunan Kudus dipanggil dengan nama Ja’far Shadiq. Ia mandalami
                       agama Islam melalui ayahnya sendiri, sejak kecil hingga menginjak masa




                                              Bab 10 |  Peran Tokoh Ulama dalam Penyebaran Islam di Indonesia  287
                                                     (Metode Dakwah Islam Oleh Wali Songo di Tanah Jawa)
   298   299   300   301   302   303   304   305   306   307   308