Page 304 - Islam-BS-KLS-X
P. 304

remaja. Sejak kecil ia memang bercita-cita untuk menjadi juru dakwah dan
                    menyebarkan ajaran Islam. Selain memperdalam ilmu agama Islam melalui
                    ayahnya, ia juga belajar ilmu agama kepada Kiai Telingsing dan Sunan Ampel.
                    Kiai Telingsing adalah seorang ulama yang berasal dari Tiongkok, yang datang
                    ke tanah Jawa bersama dengan armada laut Laksamana Cheng Hoo. Mereka
                    datang dari daratan Tiongkok untuk menyebarkan Islam, juga untuk mengikat
                    tali persaudaraan dengan orang Jawa.
                       Sunan Kudus juga mempelajari ilmu kemasyarakatan, politik, budaya, seni
                    dan perdagangan. Semenjak Sunan Kudus belajar kepada Kiai Telingsing, ia
                    menjadi lebih tekun, disiplin dan tegas dalam mengambil keputusan. Ia pun
                    menjadikan hasil belajarnya sebagai bekal untuk mendakwahkan agama
                    Islam. Salah satu keinginannya adalah menyebarkan agama Islam di tengah
                    masyarakat yang masih menganut Hindu-Budha. Ia berhadapan dengan
                    masyarakat yang taat kepada kepercayaan lamanya dan sulit untuk diubah.
                    Namun berkat kesungguhan dan ketekunannya, ia dapat mengubah masyarakat
                    yang beragama Hindu-Budha menjadi pemeluk agama Islam.
                       Meskipun ia bukanlah penduduk asli Kudus, namun ia mampu menjadi
                    tokoh sentral di Kudus karena jejak perjalanan hidup dan kemampuannya
                    dalam menyebarkan agama Islam kepada masyarakat Kudus.
                       Metode dakwah yang dilakukan oleh Sunan Kudus adalah mengadopsi
                    cara-cara yang telah dilakukan sebelumnya oleh Sunan Bonang. Penjelasan
                    mengenai metode dakwah Sunan Kudus adalah sebagai berikut:
                    a)  Tidak menggunakan jalan kekerasan atau radikalisme untuk mengubah
                       masyarakat yang masih taat dengan kepercayaan lamanya. Ia memberikan
                       kelonggaran terhadap tradisi yang sudah berkembang sejak lama, namun
                       pelan-pelan ia sisipkan ajaran Islam kedalamnya.
                    b)  Jika ada tradisi atau kebiasaan buruk yang berkembang di masyarakat, maka
                       selagi hal tersebut dapat dirubah, maka Sunan Kudus berusaha merubahnya
                       dengan pelan-pelan
                    c)  Mengembangkan prinsip tutwuri handayani yaitu turut membaur dan ikut
                       serta dalam kegiatan masyarakat, dan sedikit demi sedikit menanamkan
                       pengaruh lalu berkembang menjadi prinsip tutwuri hangiseni   yaitu
                       perlahan-lahan menberikan nuansa Islam di dalamnya
                    d)  Tidak melakukan perlawanan dan konfrontasi langsung terhadap tindak
                       kekerasan.
                    e)  Berusaha menarik simpati masyarakat agar tertarik dengan ajaran Islam.
                       Masyarakat Kudus saat itu masih banyak yang menganut kepercayaan
                    Hindu-Budha. Meski sebagian kecil sudah ada yang menganut agama Islam,





                   288    Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/SMK Kelas X
   299   300   301   302   303   304   305   306   307   308   309