Page 241 - Bahasa_Indonesia_BS_KLS_X_Rev
P. 241

Pada suatu hari nanti,
                   Impianku pun tak dikenal lagi,
                   Namun di sela-sela huruf sajak ini,
                   Kau tak akan letih-letihnya kucari.
                   (Sumber: Antologi Hujan Bulan Juni, 1994)




                                       Setelah Dibawa ke Ruangan Besar
                                          Karya Wildan Pradisyta Putra


                          ……

                          Ibu mengatakan, sayang sekali padaku setiap waktu. Katanya, aku
                      anak paling ganteng sedunia. Berkulit putih, berambut lurus, dan calon
                      pilot yang menerbangkan pesawat yang amat besar. Tapi, kenapa setiap
                      hari  ia meninggalkanku  dan menitipkanku   di  tempat ini. Walaupun
                      tempat  ini  lebih  indah  daripada rumahku, tapi  akan lebih  indah  jika
                      bersama ibu saja, bukan bersama Mbak Ratih.
                          Ibuku  bekerja di  bank. Kata ibu, ia bekerja untuk membelikanku
                      mainan yang   banyak, permen, dan cokelat   kesukaanku. Aku   senang
                      sekali mendengar itu.
                          Dulu, aku sempat dititipkan di rumah kakek dan nenek di kampung.
                      Yang jaraknya jauh sekali dan berjam-jam kalau naik bus. Tapi, aku tak
                      ingin bersama kakek dan nenek, aku tetap ingin bersama ibu.
                          Jadi, kukeluarkan teriakan dan air mata selama dua hari berturut-
                      turut. Akhirnya, usahaku     berhasil, ibu  menjemputku    lagi. Dan
                      membawaku kembali ke kota.
                          Ayahku  sudah  tak pernah  kelihatan lagi. Suatu  ketika, aku  sangat
                      kangen dengan ayahku. Di ruang tamu rumah kakek dan nenek, kami
                      berkumpul.
                          “Ibu, di mana ayah?” tanyaku.
                          “Ayah pergi bekerja jauh sekali,” jawab ibu.

                          “Bekerja ke mana kok ayah tidak pulang, Bu?” tanyaku lagi.
                          “Ayahmu bekerja ke negeri yang jauh, pulangnya lama sayang,” kata
                      nenek.







                                                Bab VI | Berkarya dan Berekspresi Melalui Puisi  225
   236   237   238   239   240   241   242   243   244   245   246