Page 58 - Bahasa_Indonesia_BS_KLS_X_Rev
P. 58
kritikan. Kritikan tidak harus selalu diucapkan secara langsung. Kalian dapat
menyampaikannya melalui berbagai cara. Pada pembelajaran kali ini, kalian
akan mempelajari cara menyampaikan kritikan yang dikemas secara jenaka
atau lucu. Beberapa di antaranya, kalian dapat menyampaikan kritik melalui
teks anekdot, komik, dan lawakan tunggal.
Bacalah teks anekdot berikut dengan saksama!
Jika Aku Jadi Orang Kaya
Pagi itu, Pak Awan masuk ke dalam kelas untuk mengajar. Seperti
biasanya, dengan menggunakan kaca mata tebal dan rambut jambul
pendeknya yang sedikit bergelombang, ia berdiri sambil menyapa
siswa-siswinya. Setelah memastikan kondisi siswa di kelas siap untuk
menerima materi, Pak Awan pun mulai membukanya dengan sebuah
pertanyaan,
“Anak-anak, jika kalian nanti menjadi orang kaya, punya banyak
uang, lalu memiliki lahan perkebunan yang luas, kira-kira apa yang
akan kalian lakukan?”
“Saya akan memaksimalkan lahan kebun saya itu dengan menanami
berbagai macam pohon, seperti sawit, karet, tembakau, dan sejenisnya,”
jawab Alvin dari meja barisan kedua.
“Kalau saya akan saya tanami beragam tanaman karet dan
mempekerjakan banyak petani agar mereka sejahtera,” tambah Kurnia
dengan penuh semangat.
Pak Awan terkagum-kagum dengan dua jawaban tersebut. Ia pun
merespons jawaban siswa-siswinya tadi dengan nada bicara yang
positif. Tiba-tiba perhatiannya teralihkan pada sudut belakang kelas.
Ia menemui salah seorang siswanya, Iyan, yang sedari tadi kurang
memberikan respons positif terhadap jawaban-jawaban dari temannya
itu.
“Iyan, coba menurut pendapatmu bagaimana? Apa yang akan kamu
lakukan jika kamu menjadi orang kaya raya, uangmu banyak, kebunmu
luas?” tanya Pak Awan penasaran.
“Kalau saya punya banyak uang, saya akan membeli banyak mesin
penebang,” jawab Iyan dengan suara lantang.
42 Bahasa Indonesia untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X (Edisi Revisi)