Page 37 - BAD BERBASIS STEM-E MATERI PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM
P. 37
c. Kelautan Berkelanjutan
Hasil perikanan laut tahun 2003 cenderung menunjukkan adanya
penurunan jumlah. Untuk memperoleh hasil yang sama dengan waktu
sebelumnya, diperlukan waktu yang cukup lama. Hal ini terjadi karena
makin menurunnya populasi ikan yang disebabkan tertangkapnya ikan-
ikan yang masih kecil. Di samping itu, tidak ada kesempatan bagi ikan
dewasa untuk berkembang biak. Oleh karena itu, perlu dilakukan
langkah-langkah pengelolaan perikanan di Indonesia. Pengelolaan
perikanan dapat dilakukan sebagai berikut.
1) Perlindungan benih, yaitu larangan menangkap ikan yang belum
dewasa dengan menggunakan alat tangkap yang ukuran jaringnya
ditentukan.
2) Sistem alokasi yang menentukan presentase badan air yang dapat
ditempati ikan pada musim tertentu. Penggunaan sistem ini harus
disertai kontrol yang baik.
3) Mengakhiri musim penangkapan agar jumlah induk ikan tidak
berkurang, kemudian pada waktu pemijahan serta pembesaran anak
ikan tidak terganggu. Pada musim tersebut dilarang melakukan
penangkapan ikan-ikan tertentu.
4) Penutupan daerah perikanan, yaitu larangan penangkapan ikan di
daerah pemijahan dan pembesaran ikan, terutama di daerah yang
populasinya menurun.
d. Pariwisata Berkelanjutan
Pariwisata berkelanjutan berfokus pada keberlanjutan pariwisata
sebagai kegiatan ekonomi dan melihat pariwisata sebagai elemen dari
kebijakan pembangunan berkelanjutan yang lebih luas. Pembangunan
pariwisata harus dapat memanfaatkan sumber daya secara
berkelanjutan. Artinya, kegiatan tersebut harus menghindari
penggunaan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui (irreversible)
secara berlebihan. Hal ini juga didukung dengan keterkaitan lokal pada
Pengelolaan Sumber Daya Alam Indonesia | 30