Page 10 - PowerPoint Presentation
P. 10

Contohnya penggambaran

          ulir, garis potong, garis
          sumbu       silinder,   garis
          pengelasan, dan lain-lain.

          Jenis garisnya adalah ‘tebal’,
          ‘tipis’,  ‘kontinu’,  ‘lurus’,
          ‘melengkung’, ‘zigzag’, ‘titik-
          titik terputus-putus’ dan
          ‘titik-titik rantai terputus-
          putus’.


          Setiap jenis garis memiliki arti yang jelas pada gambar dan
          pencampurannya satu jenis dengan jenis lain adalah ekuivalen

          dengan mengeja sesuatu salah dalam sebuah esai. Kategori
          ketebalan garis ‘tebal’ dan ‘tipis’ (kadang-kadang disebut ‘lebar’
          dan ‘sempit’) harus dalam proporsi 1: 2. Namun, meskipun
          proporsi perlu diterapkan di semua kasus, ketebalan garis akan
          bervariasi tergantung pada jenis, ukuran dan skala gambar yang
          digunakan.

          Standar ISO 128: 1982 menyatakan bahwa ketebalan garis ‘tebal’
          atau ‘lebar’ harus dipilih sesuai ukuran dan jenis gambar dari
          kisaran berikut: 0,18; 0,25; 0,35; 0,5; 0,7; 1; 1,4 dan 2 mm

           Namun, dalam kontradiksi langsung dengan standar ISO 128-24:
           1999 menyatakan bahwa ketebalan harus 0,25; 0,35; 0,5; 0,7;
           1; 1,4 dan 2mm.


           Jadi, diperlukan kehati-hatian dalam membaca.
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15