Page 34 - Modul Analisis Kelayakan Usaha kelompok 3
P. 34
Namun sebelum mempelajari analisis sensitivitas, diperlukan juga
pengetahuan tentang perhitungan pendapatan, biaya,keuntungan,
rasio pendapatan dengan biaya, dan titik impas atau Break Event
Point (BEP).
Secara sederhana pendapatan dapat diartikan sebagai banyaknya
uang yang diterima dengan menjual sejumlah produk usaha dengan
harga tertentu. Secaramatematis, pendapatan (R) = jumlahproduk
yang dijual(Q) x harga produk (P) atau TR = Q x P.
Biaya pada usaha kecil terbagi menjadi dua, yaitu biaya tetap
atau Fixed Cost (FC) dan biaya variabel atau Variable Cost (VC).
Biaya tetap (FC) adalah semua biaya pada suatu usaha yang tidak
terpengaruh pada jumlah produksi yang dihasilkan. Biaya tetap
tersebut akan selalu muncul meskipun usaha tersebut berhenti
berproduksi. Contoh dari biaya tetap diantaranya adalah penyusutan
peralatan, gaji pokokkaryawan tetap, sewa lahan atau kios dan pajak
bangunan.
Sebagai contoh adalah biaya penyusutan peralatan. Mengapa
biaya penyusutan peralatan digolongkan biaya tetap? Karena suatu
peralatan yangdiinvestasikan pada suatu usaha memiliki umur
ekonomis tertentu yang mana apabila alat tersebut dipakaiatau tidak
dipakai, nilai penyusutannya tetap ada dan terus melekat pada alat
tersebut. Misalkan seorang pengusaha salon yang menginvestasikan
alat-alat pelurus rambut (rebonding) untuk menambah pelayanan
kepada konsumennya. Harga satu set alattersebut Rp. 10.000.000,-
dengan usia pakai diperkirakan 3 tahun. Jika setelah 3 tahun alat
tersebut dijual akan laku dengan harga Rp. 500.000,-. Dari ilustrasi
tersebut dapat dihitung biaya penyusutannya dengan metode garis
lurus sebagai berikut:
Modul (Berbasis Case Methode) - Analisis Kelayakan Usaha 29