Page 37 - Modul Analisis Kelayakan Usaha kelompok 3
        P. 37
     Seperti  yang  sudah  disebutkan  di  bagian  awal  bab  ini  bahwa
             analisis  kelayakan  usaha  dilakukan  pada  saat  mengawali  atau
             merintis  usaha  dan  pengembangan  usaha.  Perhatikan  gambar  5
             berikut ini.
                                Gambar 5. Pembagian analisa keuangan usaha
                               Pada  usaha  baru,  analisa  keuangan  usaha  menggunakan
             asumsi-asumsi.  Asumsi  tersebut  diperoleh  dari  survey,  baik  pada
             harga jual produk (output) dan harga faktor-faktor produksi (input).
             Sedangkan  pada  pengembangan  usaha,  analisis  kelayakan  usaha
             menggunakan data dan proyeksi usaha. Data tersebut diperoleh dari
             history atau rekap pencatatan atas pendapatan dan biaya produksi.
             Selanjutnya, data-data tersebut dianalisa untuk menentukan proyeksi
             pengembangan usaha di masa depan. Proyeksi yang dilakukan antara
             lain  proyeksi  terhadap  harga  jual  produk,  kapasitas  produksi,
             permintaan produk, dan harga faktor-faktor produksi.
                     Perhitungan  ketika  mengawali  usaha  dibandingkan  dengan
             pengembangan usaha kurang lebih sama. Namun biasanya variabel
             yang  diperhitungkan  dalam  pengembangan  usaha  lebih  banyak
             dibandingkan  dengan  ketika  mengawali  usaha.  Hal  tersebut
             dikarenakan  pengusaha  telah  mengetahui  realita  kebutuhan  dan
             pemasaran  usahanya.  Selain  itu  skala  usaha  yang  dikembangkan
             pasti meningkat.
                       Modul (Berbasis Case Methode) - Analisis Kelayakan Usaha                         32





