Page 27 - E-MODUL FISBANG2 CAHAYA ALAMI
P. 27
UNIT 4 ASPEK MATEMATIS
4.1. ILUMINASI, LUMINASI dan EFIKASI
ILUMINASI
Ketika cahaya menumbuk pada permukaan padat, proses ini disebut
dengan proses iluminasi. Sama halnya dengan pengukuran pada flux cahaya,
pengukuran terhadap kuantitas iluminasi juga diperlukan. Iluminasi (E) pada titik
di permukaan didefinisikan sebagai flux cahaya (F) yang jatuh pada suatu zona
di permukaan dibandingkan dengan luas total area permukaan.
=
E = Iluminasi (lux)
F = Flux Cahaya (lumen)
2
A = Luas Area (m )
Iluminasi dari sumber cahaya titik;
=
2
⁄
E = Iluminasi (lux)
I = Intensitas sumber cahaya kearah titik yang disinari (lm)
d = jarak ke titik bidang yang disinari (m)
β = sudut datang sinar (dihitung antara garis tegak lurus bidang dan sinar)
Pada prakteknya, ketika mendesain sebuah sistem pencahayaan, informasi
yang diaperlukan tidak hanya tentang lampu, tetapi tentang luminaire lampu yang
dipakai. Data teknis yang menunjukkan diagram polar dari luminaire yang penting
untuk menentukan distribusi cahaya dan tingkat performansi dari sistem
pencahayaan. Tingkat iluminasi disesuaikan dengan fungsi dari ruangan yang akan
didesain. Hal ini agar tingkat pencahayaan yang dihasilkan sesuai dengan fungsi
kerja ruangan itu sendiri. Hal yang biasa salah untuk dipraktekkan, ketika
berhubungan dengan energi efisiensi, adalah pemberian instalasi sistem
pencahayaan yang memberikan iluminasi yang berlebihan.
LUMINASI
Luminasi (L) adalah pengukuran terhadap jumlah cahaya yang terpancar dari
permukaan. Permukaan dapat berupa titik kecil (pixel) atau luas seperti dinding.
Hal ini terukur sebagai intensitas cahaya (candela) per satuan luas dari cahaya
22