Page 49 - E-MODUL KIMIA ORGANIK II-REVISI
P. 49
Sebagai contoh, asam galat mengalami perubahan warna dari
putih menjadi cokelat setelah teroksidasi oleh udara dan
cahaya matahari.
2) Polarisasi cahaya adalah fenomena ketika cahaya yang
melewati suatu zat menjadi polarisasi linier, yaitu cahaya yang
hanya bergetar dalam satu bidang. Polarisasi cahaya dapat
terjadi ketika cahaya yang melewati suatu zat dipisahkan
menjadi dua gelombang elektromagnetik yang saling tegak
lurus dan memiliki amplitudo yang sama, sehingga cahaya
yang dihasilkan menjadi polarisasi linier. Gugus karboksilat
pada asam karboksilat memiliki momen dipol yang cukup
besar, yaitu karena adanya perbedaan muatan antara oksigen
dan karbon yang terikat padanya. Karena momen dipol
tersebut, gugus karboksilat dapat mempengaruhi polarisasi
cahaya yang melewatinya dengan mengubah arah getaran
cahaya linier menjadi elips atau sirkular. Ketika cahaya yang
polarisasi linier melewati gugus karboksilat pada asam
karboksilat, arah getaran cahaya dapat berubah menjadi elips
atau sirkular karena interaksi antara medan elektromagnetik
cahaya dan muatan pada molekul gugus karboksilat. Jenis
polarisasi yang terjadi bergantung pada sudut putaran yang
terjadi antara medan elektromagnetik cahaya dan arah sumbu
molekul gugus karboksilat. Polarisasi cahaya pada asam
karboksilat dapat digunakan untuk mengidentifikasi senyawa
tersebut dalam penelitian kimia atau untuk mempelajari sifat-
sifat optik senyawa tersebut.
40
K I M I A O R G A N I K - A S A M K A R B O K S I L A T