Page 5 - EBOOK ZAINI AHMAD DAHLAN
P. 5
PEBI4525/MODUL 1 1.5
Lokasi skrotum dan kontraksi serabut-serabut ototnya dapat mengatur
temperatur testis. Testis adalah organ reproduksi pria yang dapat
menghasilkan sperma dan hormon testosteron. Produksi dan kehidupan
sperma memerlukan temperatur yang lebih rendah dan temperatur
tubuh. Skrotum terletak di luar rongga tubuh, maka temperaturnya selalu di
bawah temperatur tubuh.
Dalam skrotum juga terdapat otot kremaster suatu otot serat lintang yang
kecil dan dapat mengangkat testis mendekati rongga pelvis bila dalam
keadaan dingin. Dengan demikian, testis akan dapat menyerap panas dari
tubuh. Untuk menghilangkan kelebihan panas akan terjadi proses yang
sebaliknya.
2. Testis
Pria memiliki sepasang kelenjar testis yang berbentuk oval dengan
panjang kira-kira 5 cm, diameter 2,5 cm, dan berat 10-15 gram. Pada waktu
embrio testis berkembang pada dinding abdomen bagian posterior dan
biasanya akan memasuki skrotum setelah 32 minggu (8 bulan), namun belum
turun seluruhnya, sampai tiba masa kelahiran.
Testis ditutupi oleh lapisan padat dan jaringan fibrosa putih yang
disebut tunica albuginea. Lapisan ini meluas ke arah dalam dan membagi
masing masing testis ke arah dalam dan membentuk rongga testis yang
disebut tubulus. Masing-masing testis memiliki sekitar 200-300 tubulus yang
terdiri atas satu sampai tiga buah tubula yang rapat dan berbentuk koil dan
disebut tubulus seminiferus. Bagian inilah yang menghasilkan sperma
melalui proses spermatogenesis. Untuk lebih jelasnya, struktur testis dapat
dilihat pada Gambar 1.2.