Page 231 - S Pelabuhan 15.indd
P. 231
ATLAS PELABUHAN-PELABUHAN BERSEJARAH DI INDONESIA
Aktivitas penambangan emas diberitakan oleh Earl yang berkunjung pada tahun
1834. Tambang-tambang emas pada waktu itu berada di sekitar Sambas, Montrado,
dan Mandor. Selanjutnya ia menceriterakan besarnya pro duksi emas, organisasi kerja,
teknik penambangan, dan hubungan dagang antara penambang Cina dan Kesultanan
Sambas dan Mempawah.
Sumber lain diperoleh dari catatan Pfeiff er yang berkunjung ke Sam bas pada tahun
1852. Dituliskannya bahwa daerah Sambas sangat miskin; kota itu hanya dihuni oleh
beberapa ribu orang saja, dan banyak orang Cina yang berdiam di dalam perahu.
Di mana-mana terjadi pemborosan makanan dan mi num an terutama tuak. Orang-
orang Belanda digambarkan hidup dengan penuh “kebebasan” dengan perempuan
lokal sebagaimana orang-orang Perancis me la ku kannya di Otahcite. Sangat berbeda
dengan orang-orang Inggris di Singa pura dan Sarawak serta koloni-koloninya yang
lain yang pernah dilihatnya.
Pada sekitar tahun 1830-an, Veth menceriterakan perjalanannya ke Borneo (Veth
1854-1856). Di dalam bukunya ia menggambarkan aktivitas perdagangan maritim
Jung-jung Cina berlabuh di
pelabuhan Muare Ulakan,
Sambas.
219