Page 17 - E-BOOK PBL AULIA SAFRI N.
P. 17
Berita Bio
Selama pandemi corona, Ecoton [Ecological
Observation and Wetlands Conservation]
menemukan peningkatan jumlah polutan yang
mencemari Sungai Surabaya. Ini berdasarkan survei
yang mereka lakukan mulai wilayah Mlirip,
Mojokerto hingga Petekan, Surabaya. Kandungan
klorin di Sungai Surabaya, pada pengujian Ecoton
tanggal 7 Juli 2020, meningkat dibanding pantauan 16
April 2020, yakni dari 0,17 ppm menjadi 0,20 ppm.
Untuk standar air bersih, kandungan klorin tidak
boleh lebih 0,3 ppm. Klorin menjadi bahan utama
disinfektan atau pembunuh kuman. Ini menjadi
indikator tingginya polusi dari kegiatan rumah sumber: Dok. Ecoton
tangga masyarakat. Sementara, uji TDS [total
dissolved solid] untuk mengetahui kandungan logam Info Bio
berat yang terlarut di air, menunjukkan angka 3.100
Sumber dan Dampak
ppm di wilayah Petekan, Surabaya utara, atau di Kali
Mas hilir. Padahal standar TDS tidak boleh lebih 500 Pencemaran Air
ppm. Bagaimana kandungan mikoplastik? Pada Sumber :
lokasi hilir Kali Mas di kawasan Petekan, https://www.youtube.com
/watch?v=5JwUae3Izs8
menunjukkan jumlah yang tinggi pada penelitian
April 2020 lalu, dibandingkan mikroplastik di Mlirip,
Karang Pilang, Joyoboyo, dan Kayun. Jumlah
mikroplastik di Kali Mas yakni 2,92 partikel per liter,
Joyoboyo 2,5 partikel per liter, dan di Mlirip hanya
1,4 partikel per liter. Pada penelitian itu juga
ditemukan 10 partikel dalam 100 liter, yakni jenis
Bio Kritis
fiber dn filament atau lembaran. Untuk peningkatan
jumlah sampah plastik diperkirakan disumbang dari Bagaimana keadaan
perubahan pola perilaku masyarakat yang banyak kualitas air di sepanjang
melakukan aktivitas di rumah, akibat pembatasan sungai Mlirip, Mojokerto
sosial sebagai dampak virus corona. hingga sungai Petekan,
Surabaya berdasarkan data
pengamatan kandungan
Sumber: :
https://www.mongabay.co.id/2020/07/28/ecoton- klorin, TDS perairan dan
kandungan mikroplastik di
pencemaran-sungai-surabaya-meningkat-selama-
sepanjang perairan
pandemi tersebut?
9