Page 28 - E-MOdul BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21 FASE E ELEMEN FIQIH KELAS X KURIKULUM MERDEKA MATERI ASURANSI, BANK DAN KOPERASI SYARI'AH
P. 28
- Skema istishna’: Yaitu jual beli yang dilakukan berdasarkan pada pemberian tugas dari
pembeli kepada penjual yang juga produsen untuk menyediakan barang atau produk
sesuai dengan kualifikasi yang disyaratkan pembeli dan menjualnya kembali dengan
harga yang disepakati.
a. Contoh wakalah: Amir meminta kepada Hasyim untuk menjualkan mobilnya dengan
harga Rp100.000.000,00. Maka Hasyim merupakan wakalah dari Amir dan Hasyim tidak
bisa mewakilkan kembali kepada orang lain hingga mobil tersebut dapat terjual.
b. Contoh Hawalah: Arif mengamanahkan kepada Bunga untuk menjual sesuatu, maka
Bunga tidak dapat mengamanahkan kepada yang lain sebelum sesuatu itu terjual
c. Contoh Kafalah: Bank syariah mengeluarkan surat jaminan bagi nasabahnya yang
menyewa/membeli sepeda motor secara kredit kepada perusahaan leasing.
d. Contoh Rahn: Arif memiliki hutang kepada Elda sebesar Rp. 10jt. Sebagai jaminan atas
pelunasan hutang tersebut, Arif menyerahkan BPKB Mobilnya kepada Elda secara Rahn
‘Iqar. Walaupun surat-surat kepemilikan atas Mobil tersebut diserahkan kepada Elda,
namun mobil tersebut tetap berada di tangan Arif dan dipergunakan olehnya untuk
keperluannya sehari-hari. Jadi, yang berpindah hanyalah kepemilikan atas mobil di
maksud.
C. KOPERASI SYARI’AH
Perlu diketahui bahwa sebenarnya terdapat perbedaan antara KSPPS dan USPPS/koperasi
syariah dengan BMT. Koperasi syariah hanya terdiri dari satu lembaga saja yaitu koperasi
yang dijalankan berdasarkan pada asas syariah sedangkan BMT terdapat dua lembaga yaitu
diambilkan dari namanya Baitul Maal (zakat) wa at-Tamwil (keuangan). BMT itu berdasarkan
syariah jadi dia tidak memberlakukan bunga dan menggunakan etika moral dengan
mempertimbangkan kaidah halal haram pada saat melakukan usahanya. Nah, sedangkan
koperasi umum itu berdasarkan pada peraturan dan kesepakatan bersama saja. Kemudian
ada juga sumber dana koperasi syariah secara umum yang dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
a) Simpanan Pokok, yaitu setoran awal yang merupakan modal dengan jumlah dan
besaran yang sama dari setiap anggota yang besarnya sama dan disetor sekali selama
dalam keanggotaan koperasi.
b) Simpanan Wajib, yaitu simpanan yang besarnya ditentukan dalam rapat anggota
dengan jumlah yang disepakati, dan penyetorannya dilakukan secara periodik dan terus
menerus hingga keanggotaan dalam koperasi syariah dinyatakan berakhir.
c) Simpanan Suka Rela, yaitu simpanan sebagai sebuah bentuk investasi dari anggota yang
memiliki kelebihan dana untuk disimpan di koperasi. Besaran dari simpanan suka rela
ini bebas dan tidak diberikan batasan minimal maupun maksimal (suka rela). Simpanan ini
terdiri dari dua macam skema yaitu:
1) Skema Dana titipan (wadi’ah) dan dapat diambil setiap saat jika anggota
membutuhkan.
2) Skema Dana investasi yang sengaja ditujukan untuk kepentingan investasi dengan
mekanisme bagi hasil baik revenue sharing, profit sharing maupun profit and loss
sharing.
25 E-Modul PAI Berbasis Keterampilan Abad 21 Kurikulum Merdeka

