Page 43 - MODUL 1
P. 43

1) Perubahan Suhu secara Tiba-Tiba


                            2) Pembekuan Air Menjadi Kristal-kristal Es pada Celah Batuan

                            3) Kegiatan Organisme (Makhluk Hidup)


                            4) Pergerakan Air Laut

                               Gelombang  laut  yang  menghempas  pantai  merusakan  batuanyang  ada  di

                               pantai.


                            5) Pergerakan Gletser

                         b) Pelapukan Kimiawi


                            Pelapukan  kimiawi  atau  dekomposisi  adalah  proses  penghancuran  massa
                            batuan  yang  disertai  dengan  perubahan  struktur  kimianya.  Pada  gejala

                            dekomposisi  terjadi  reaksi  kimia  antara  massa  batuan  dengan  zat  pelapuk,
                            seperti air, karbon dioksida, atau oksigen.


                            Secara  umum,  pelapukan  dibedakan  menjadi  proses  oksidasi,  hidrasi

                            (hidrolisa),  dan  karbonasi.  Proses  oksidasi  merupakan  reaksi  kimiawi  antara
                            mineral batuan dan oksigen dan air sebagai zat pelarut. Gejala ini sangat jelas

                            terlihat pada proses pelapukan batuan yang banyak mengandung unsur besi.


                         c) Pelapukan Organis

                            Pelapukan organis adalah proses penghancuran massa batuan dengan bantuan

                            organisme makhluk hidup dan tumbuhan. Pada umumnya, pelapukan organis
                            dipengaruhi oleh:


                            1) membusuknya  sisa  tumuhan  dapat  membentuk  asam  gambut  yang
                               berakibat rusaknya batuan tersebut;


                            2) pengrusakan batuan oleh binatang-binatang kecil di dalam  tanah:


                            3) pengrusakan  batuan  oleh  aktivitas  manusia  dengan  segala  peralatannya
                               baik alat tradisional maupun mekanik.
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48