Page 12 - MEEBOOK_Neat
P. 12

c)  Tipe III: Chaining (mempertautkan) dan tipe IV: Verbal Association

                                         (asosiasi verbal)
                                         Kedua kita belajar ini setaraf, yaitu belajar menghubungkan satuan

                                         ikatan S-R yang satu dengan yang lainnya. Tipe III berkaitan dengan
                                         aspek  perilaku  psikomotorik  dan  tipe  IV  berkaitan  dengan  aspek

                                         belajar verbal. Kondisi yang diperlukan bagi berlangsungnya proses

                                         belajar ini antara lain secara internal terdapat pada diri siswa harus
                                         sudah terkuasai sejumlah satuan-satuan pola S-R, baik psikomotorik

                                         maupun verbal. Di samping itu, prinsip repetition dan reinforcement
                                         masih  tetap  memegang  peranan  penting  bagi  keberlangsungan

                                         proses chaining dan association tersebut.

                                     d)  Tipe V: Discrimination Learning (belajar mengadakan perbedaan)
                                         Dalam tahap belajar ini, siswa mengadakan diskriminasi (seleksi dan

                                         pengujian)  diantara  dua  perangsang  atau  sejumlah  stimulus  yang
                                         diterimanya  kemudian  memilih  pola-pola  sambutan  yang

                                         dipandangnya  paling  sesuai.  Kondisi  utama  untuk  dapat
                                         berlangsungnya  proses  belajar  ini  adalah  siswa  telah  mempunyai

                                         kemahiran  melakukan  chaining  dan  association  serta  memiliki

                                         kekayaan pengalaman (pola-pola satuan S-R)
                                     e)  Tipe VI: konsep learning (belajar konsep pengertian)

                                         Kondisi  utama  yang  diperlukan  bagi  proses  berlangsungnya  tipe
                                         belajar ini padahal terkuasainya kemahiran diskriminasi dan proses

                                         kognitif fundamental sebelumnya.

                                     f)  Tipe  VII:  Rule  Learning  (belajar  membuat  generalisasi  hukum-
                                         hukum)

                                         Pada  tingkatan  ini  siswa  belajar  mengadakan  kombinasi  dari
                                         berbagai konsep (pengertian dengan mengoperasikan kaidah-kaidah

                                         logika formal sehingga siswa dapat membuat konklusi tertentu.

                                     g)  Tipe VIII: Problem Solving (belajar memecahkan masalah)
                                         Pada  tingkat  ini  siswa  belajar  merumuskan  dan  memecahkan

                                         masalah  (memberikan  respon  terhadap  rangsangan  yang
                                         menggambarkan atau membangkitkan situasi problematik) dengan

                                         menggunakan berbagai rule yang telah dikuasainya. Menurut John
                                         dewey  (Loree,  1970:438-439)  dalam  bukunya  How  We  Think,


                                                          E-Book Bimbingan dan Konseling: Motivasi Dasar Prestasi   9
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17