Page 10 - Modul Ajar.kel 3
P. 10
Oleh karena itu, suku Badui disebut sebagai masyarakat tradisional Masyarakat
tradisional adalah suatu masyarakat yang memelihara, menjaga, dan
mempertahankan tradisi, adat istiadat, sistem nilai, sistem norma dan bahkan sistem
kebudayaan yang diwariskan oleh generasi pendahulunya.
B. ikatan adat istiadat dan kebiasaan yang masih kuat.
Setiap masyarakat memiliki adat dan kebiasaannya masing-masing yang
membedakannya. Adat biasanya bersumber dari nilai tradisional yang telah mengakar
pada kehidupan suatu masyarakat. Adat istiadat telah mereka nikmati sebagai bagian
dari kehidupan mereka. Adat dan kebiasaan mencakup sistem mata pencaharian,
pembuatan rumah, cara berpakaian dan berperilaku, yang telah terbiasa sedemikian
rupa sehingga sukar diubah. Untuk melakukan perubahan adat dan kebiasaan
diperlukan waktu yang lama.
C. Prasangka buruk.
T e rhadap unsur-unsur asing yang masuk Prasangka buruk disebut juga dengan
sikap apriori. Kelompok masyarakat yang demikian sulit untuk melakukan hubungan
dengan kelompok lain. Sikap apriori selalu menyikapi pendapat atau gagasan orang
lain atau kelompok lain sebagai hal yang mengancam keberadaan dirinya.Perasaan
dan prasangka menimbulkan sikap yang acuh, tidak peduli, bahkan antipati terhadap
sesuatu yang baru dari luar masyarakat.
D. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain Apakah semua orang tinggal di
daerah perkotaan?
Tentu saja tidak. Masih banyak masyarakat yang
tinggal di daerah terasing. Tentunya hal tersebut
dapat menghambat terjadinya perubahan sosial
budaya. Kehidupan masyarakat terasing atau
terisolasi menyebabkan masyarakatnya tidak
mengetahui perkembangan yang terjadi pada
masyarakat lain, sehingga mereka sulit untuk
berkembang dan memperkaya budayanya. Dampaknya, mereka tetap sederhana
dalam kehidupannya. Di Indonesia masih banyak daerah-daerah pedalaman yang
cenderung tertutup terhadap dunia luar. Sebagai contoh suku Badui dan masyarakat
Kampung Naga.
9