Page 11 - THAGA 2024
P. 11
semua peluru ini pada pelapor, penyidik, media, LSM, jaksa
hingga hakim, jangan lupakan para sipir yang nanti akan
menjaga saya di dalam sana,” titahku seraya menyulut ujung
lintingan daun ganja yang menjadi obat asma dan rileksasi otak
andalanku. Ilegal memang, tapi bisa diatasi dengan uang.
“Mas Gal percayakan semua pada kami. Kami akan urus
dulu penyidik selaku kokinya. Kita akan habis-habisan dulu
di sana. Tiga pasal yang disangkakan nanti kami usahakan
seringan-ringannya. Cuman, perkara ini bakal menguras
finansial Anda sampai bangkrut, karena banyak yang harus
kita tutup. Apalagi menurut informan kita, target mereka
sudah jelas, ingin menghancurkan reputasi Anda dan bendera
lembaga Anda. Apa sudah siap?” papar ketua kuasa hukum
yang beraura paling kuat dengan kacamata frameless.
“Siap atau tidak, tetap harus siap bukan? Tak selamanya
pekerjaan itu untung, kadang juga harus jatuh. Jika informasinya
mereka ingin membubarkan bendera saya dan bersiap
mengibarkan bendera mereka. Ambil semua aset saya yang
tersisa, rumah, apartemen, tanah dan aset bergerak lainnya.
Pastikan bendera saya tetap berdiri meski tak ada lagi orang
yang percaya. Kalian tau jika saya tidak akan berhenti dan
terus berjalan meski seorang diri.” tegasku, “tapi untuk media
pelapor, jika itu sekelas Suara Surabaya, biar saja tetap terbit,
jangan dihentikan. Pemberitaan baik atau buruk itu sama-sama
menguntungkan untuk membuat nama dan benderaku menjadi
terkenal.”
“Kami usahakan semua berlaku di bawah tangan, tapi
tidak transaksional. Ini surat kuasa yang harus segera Anda
tanda tangani, kita sudah tidak punya banyak waktu.” Sembari
menyodorkan berlembar kertas berisi nota kesepakatan dan
perjanjian.
THAGA 3
GALGARA