Page 16 - E-Modul Moderasi Beragama dalam Bingkai Toleransi
P. 16

Toleransi

















                                 Moderasi beragama tidak dapat dipisahkan dari terma




              toleransi atau toleran. Dari berbagai pembahasan terdahulu



              dapat dikemukakan bahwa moderasi beragama adalah proses,




              dan toleransi adalah hasil atau buah (outcome) jika moderasi




              diterapkan (Tim Penyusun Kemenag RI, 2019: 55).



                                 Istilah toleransi berasal dari bahasa Inggris yaitu




              tolerance. Dalam KBBI toleransi berarti sifat atau sikap



              toleran. Adapun makna toleran yaitu bersifat atau bersikap




              menenggang                                    (menghargai,                                   membiarkan,                                    membolehkan)



              pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan,




              kelakuan, dan sebagainya) yang berbeda atau bertentangan



              dengan pendirian diri sendiri. Dalam bahasa arab, toleransi




              dikenal dengan istilah tasamuh yang berarti tenggang rasa




              atau bermurah hati (Abror: 2020, 148).



                                 Tasamuh adalah sikap menghormati orang lain untuk



              melaksanakan hak-haknya. Tidak memandang rendah suku




              bangsa, agama, atau kebudayaan daerah lain, apalagi




              menghina dan memusuhinya (Ace Jamarudin: 2016, 183).



              Praktisnya, tasamuh adalah mudah dalam berinteraksi,




              fleksibel, dan tidak menyulitkan (Ace Jamarudin: 2016, 171).



              Menurut Gus Dur dalam (Husniyatus Salamah Z, dkk: 2021,




              65) toleransi bukan sebatas pada hidup berdampingan secara



              damai                     dengan                       saling                    menghormati                                     dan               menghargai,




              melainkan juga adanya kesadaran untuk saling mengenal dan



              berinteraksi secara tulus, sehingga antara kelompok satu




              dengan lainnya bisa saling memberi dan menerima.





























                                                                                                       10
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21