Page 58 - K.D 3.27 Termodinamika
P. 58
TERMODINAMIKA
Dengan menggunakan perjanjian tanda yang telah diuraikan sebelumnya, pada mesin
pendingin nilai Q2 positif tetapi W dan Q1 negatif. Dengan menggunakan hukum I
termodinamika pada proses siklus, diperoleh persamaan –Q1 = Q2 – W, atau karena W dan
Q1 negatif, maka berlaku persamaan (23)
| | = | | + | | (23)
1
2
Jadi, sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 12, Kalor Q1 yang keluar dari mesin dan
dipindahkan ke reservoir panas selalu lebih besar daripada kalor Q2, yang diserap mesin dari
reservoir dingin dan selisihnya adalah usaha dari luar (W) yang diberikan pada mesin.
Perhatikan bahwa hubungan harga mutlak persamaan (23) berlaku baik pada mesin kalor
maupun pendingin.
Pembahasan mesin pendingin di atas memberikan alternative lain pernyataan hukum II
termodinamika. Kalor mengalir secara spontan dari suhu tinggi ke suhu rendah, tetapi tidak
pernah terjadi sebaliknya. Mesin pendingin mampu mengambil kalor dari reservoir suhu
dingin dan mengalirkannya ke reservoir panas, tetapi prosenya membutuhkan masukan
usaha dari luar (Gambar 13).
Gambar 13. Diagram aliran energi pada mesin pendingin. Mesin menyerap kalor Q2, dari
reservoir dingin dan menyerap usaha mekanik W dari luar untuk mengalirkan kalor
sebanyak Q1 ke reservoir panas
Ilustrator: Widya An Nisa Mukramah
Secara umum, hal ini merupakan pernyataan hukum II termodinamika dari Clasius,
yaitu:
Adalah mustahil bagi proses manapun untuk mengalirkan kalor dari reservoir dingin
ke reservoir panas tanpa melibatkan usaha dari luar
E-Modul Model Pembelajaran CinQASE Kelas XI KD 3.7
47