Page 37 - E-Modul Pencemaran Lingkungan
P. 37

E-MODUL PENCEMARAN LINGKUNGAN BERBASIS SETS (SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY)


              Pencemaran udara adalah adanya suatu bahan pencemar di udara seperti debu, gas,

              bau,  dan  asap  yang  berasal  dari  substansi  kimia,  biologi,  fisika  dengan  jumlah  yang
              melebihi  batas  normal  dalam  jangka  waktu  yang  cukup  lama  sehingga  dapat
              membahayakan  kesehatan  manusia,  hewan,  tanaman,  dan  juga  dapat  mengganggu

              keindahan,  kenyamanan,  dan  merusak  harta  benda.  Jadi,  dapat  disimpulkan  bahwa
              pencemaran  udara  merupakan  masuknya  zat-zat  berbahaya  di  kawasan  atmosfer
              bumi yang dapat membahayakan kesehatan makhluk hidup di bumi.



              Pada umumnya, bahan yang mencemari udara dapat berupa gas, debu, bau, dan asap.

              Pencemaran udara dapat ditimbulkan akibat dari adanya sumber-sumber pencemaran
              baik secara alami ataupun akibat dari kegiatan manusia. Sumber pencemaran udara
              ada  2  macam  yaitu  sumber  bahan  pencemar  utama  dan  sumber  bahan  pencemar
              sekunder.  Sumber  bahan  pencemar  utama  meliputi  sulfur  oksida,  karbon  monoksida,

              nitrogen oksida, hidrokarbon, zarah, dan logam. Sedangkan bahan pencemar sekunder
              meliputi ozon, bahan pengoksidasi fotokimia, dan hidrokarbon teroksidasi. Oleh karena

              sifat  alami  dari  udara  yang  dapat  menyebar  tanpa  batasan  ruang  menyebabkan
              dampak  pencemaran  udara  cepat  meluas  dan  bisa  bersifat  lokal,  regional,  dan  juga
              global.


              FAKTA
              Artikel ini telah diterbitkan dj halaman kompas.id pada Selasa, 14 Maret 2023 dengan

              judul "Polisi Udara di Indonesia Terburuk di Asia Tenggara".
              Polisi  partikel  2,5  mikron  atau  dikenal  sebagai  PM  2,5  di  Indonesia  pada  tahun  2022
              dilaporkan  menjadi  yang  terburuk  ke-26  secara  global.  Kualitas  udara  di  Indonesia

              sedikit membaik dibandingkan laporan tahun sebelumnya, tetapi masih tetap menjadi
              yang terburuk di Asia Tenggara. Laporan polusi udara selama 2022 secara global dirilis
              IQAir, perusahaan teknologi berbasis di Swiss, Selasa (14/3/2023). Perusahaan ini setiap

              tahun  melaporkan  pencemaran  PM  2,5.  Kali  laporan  menyajikan  data  kualitas  udara
              PM 2,5 dari 7.323 kota di 131 negara, wilayah, dan teritori. Data yang digunakan dalam

              laporan  ini  dikumpulkan  dari  lebih  dari  30.000  stasiun  pemantauan  kualitas  udara
              resmi  dan  sensor  kualitas  udara  berbiaya  rendah  yang  dioperasikan  oleh  badan
              pemerintah,  lembaga  penelitian,  lembaga  swadaya  masyarakat  nirlaba,  universitas
              dan  fasilitas  pendidikan,  perusahaan  swasta,  serta  warga  di  seluruh  dunia.  Menurut

              laporan  ini,  tingkat  konsentrasi  PM  2,5  harian  Indonesia  pada  2022  mencapai  30,4
              µgram/m³  dan  menempati  peringkat  tertinggi  ke-26.  Sementara  pencemaran  PM  2,5

              harian di Jakarta mencapai 36,2 µgram/m³ dan menempati peringkat ke-20 di dunia.






                                                                                UNIT II | PENCEMARAN UDARA     36
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42