Page 42 - E-modul OTK SARPRAS Kelas XII
P. 42
E-modul Otomatisasi Tata Kelola Sarana dan Prasarana Kelas XII
Mellani Wuri Bungsu Putri
G. Prosedur Penghapusan Barang Inventaris
1. Merekomendasi kelayakan daftar usulan penghapusan.
2. Merekomendasi jumlah barang yang akan dihapus.
3. Mengklarifikasi dan mencocokkan daftar usulan dan fisik barang yang akan
dihapus.
4. Setelah daftar dan fisik barang sesuai, mengusulkan penghapusan ke Kantor
Perbendaharaan dan Kas Negara (KPKN). Apabila biaya penghapusan kurang
atau sama dengan 2 milyar dilaporkan ke KPKN Daerah (KPKND) setempat.
Akan tetapi bila biaya penghapusan lebih dari 2 milyar usulan sampai ke
KPKN wilayah.
5. Jika KPKND atau KPKN wilayah sudah menyetujui, Satuan Kerja mengusulkan
ke Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL).
6. Setelah KPKNL menyetujui, maka penghapusan segera dapat dilaksanakan.
H. Landasan Hukum
Dalam pelaksanaan penghapusan barang-barang inventaris harus berdasarkan hukum yang
berwujud sebagai Keputusan Presiden, Keputusan Menteri, Instruksi Presiden, Peraturan
Pemerintah, Surat Edaran Menteri/Dewan Pengawas Keuangan, Undang-Undang
Pembendaharaan Indonesia.
a. Perubahan Status Hukum
Perubahan status hukum adalah setiap tindakan hukum dari pemerintah daerah yang
mengakibatkan terjadinya perubahan status hukum pemilikan atas barang. Perubahan
status hukum baran disebabkan oleh tiga hal, yaitu:
• Penghapusan barang
• Penjualan barang
• Tukar menukar
b. Perubahan Status Hukum terhadap Barang Milik Negara/Daerah pelaksanaannya
dilakukan berdasarkan peraturan yang berlaku. Pada prinsipnya penjualan barang
berdasarkan atas Peraturan Pemerintah tukar menukar barang (ruilslag) dapat
dilaksanakan dengan dasar Peraturan Menteri.
25