Page 32 - E-MODUL
P. 32
Bunyi pada alat musik gamolan pekhing ini dihasilkan dari vibrasi atau
getaran organologi yang berupa hasil tumbukan atau pukulan pada
gamelan pekhing. Bunyi sebagai indek dari akibat dari vibrasi dan sebab
dari musik memberikan sebuah pemahaman bahwa bunyi yang dihasilkan
oleh suatu alat musik harus ditatar dalam orde pertama dalam ranah
kelimuan fisika.
Bunyi musik yang dihasilkan oleh gamelan pekhing akan sampai ke
telinga kita, hal ini karena bunyi merupakan gelombang yang merambat
melaui medium disekitarnya. Dalam hal pertunjukan seni musik gamolan
pekhing, gelombang bunyi akan merambat melalui udara yang ada di
sekitar kita, selain itu juga bunyi akan memantul ke segala benda padat
di sekitarnya, sehingga intensitas bunyi akan semakin tinggi. Itulah
mengapa ketika kita memainkan musik pada ruangan sempit maka
intensitas bunyi yang ditimbulkan akan semakin tinggi, karena bunyi
akan memantul ke benda-benda sekitarnya dan frekuensi gelombangnya
akan semkain besar. Sebaliknya ketika berada di ruangan terbuka bunyi
frekuensi bunyi akan semakin kecil karena luas daerah rambat
gelombangnya semakin besar, sehingga daya pantulnya semakin luas
akibatnya intensitas bunyi akan semakin rendah.
B. RITUAL DAN UPACARA TRADISIONAL
1. Pentingnya Bunyi Dalam Ritual Adat dan
Upacara Tradisional Lampung
Pepadun dalam bahasa Indonesia berarti
singgasana, yakni tempat duduk yang merupakan
simbol kebesaran seorang pemimpin. Adat
Pepadun adalah kumpulan masyarakat tertentu
yang merupakan satu keturunan berdasarkan
garis eturunan laki-laki, dan memilik seorang
pemimpin adat yang disebut penyimbang. Tradisi
Begawi Cakak Pepadun ini tidak dapat
Sumber : PNGTree.com
dilepaskan dari latar belakang Masyarakat
Lampung yang terdiri atas dua golongan besar masyarakat yakni
pepadun dan saibatin. Keduanya sama-sama memiliki budaya Begawi
25 | P a g e