Page 10 - e-book
P. 10

KD
                                                                                                                 3.16


             sampaikan kepada pendengar seperti pesan moral, amanat atau massage bertalian dengan
             konotasi positif, bermanfaat bagi kehidupan dan mendidik.
                    Dongeng  atau  cerita  rakyat  sejatinya  merupakan  cerita  yang  berasal  dan
             berkembang di masyarakat secara turun temurun dan disampaikan secara lisan, sehingga
             dongeng disebut pula sebagai sastra lisan. Buku bertajuk "Dongeng Dayak Bahau: Sastra
             Lisan  Warisan  Leluhur niscaya  memuat  kearifan  lokal  warisan  leluhur.  Isi  buku  ini
             memuat  Rimba  satu:  "Ihwal  Sastra  Lisan"  -  Rimba  dua: "Sekilas  tentang  Dayak
             Bahau" dan Rimba tiga memuat Kosakata Dayak Bahau."
                    Dongen lazimnya bertutur tentang suatu kejadian luar biasa, pada buku ini dongeng
             di bedakan menjadi beberapa kategori yakni Mite yang bertutur ihwal hal-hal gaib seperti
             cerita  tentang  para  dewa.  Sage  tentang  kisah  kepahlawanan  seseorang.  Legenda
             menceritakan peristiwa asal usul suatu benda ataupun tempat. Fabel menceritakan kisah
             dengan  tokok  binatang.  Fabel  bukan  semata  cerita  binatang,  karena  juga  merupakan
             metamorfosa kehidupan manusia.
                    Selaras dengan makan Dongeng, maka pada Rima empat disajikan tajuk "Legenda
             Semesta  dan  Leluhur"  yang  memuat  10  cerita,  yakni  Riwayat  Penciptaan  Semesta;
             Riwayat  Gerhana  Bulan;  Riwayat  Batoq  Ayau;  Riwayat  Batoq  Mili;  Riwayat  Batoq
             Pelam;  Riwayat  Batoq  Pelanuk;  Terjadinya  Riam  Mahakam;  Nama  Riam  Mahakam;
             Hikayat Bang Taan; dan Hikayat Bang Kaal. Pada Rimba Lima bertajuk Dongeng Asal
             usul menuturkan 5 cerita yakni Asal Mula Patung bambu; Asal Usul Kayu Ulin; Asal
             Mula Padi; Kisa Patung Jelemaleq; dan Kisah Telur Ayam.
                    Pada Rimba Enam yang bertajuk "Dongeng Fabel" memuat 13 cerita yakni Induk
             Ayam dan Musang; Babi yang Sombong; Burung Gagak dan Merak; Burung Huit dan
             badak  Congkak;  Pungguk  Merindukan  Bulan;  Katak  Berseteru  dengan  Kijang;  Kera
             Pemalas yang Dungu; Kura-kura Berkelana; Kura-kura Menanam Pohon Pisang; Payau
             Sombong dan Siput Cerdik; Beo Bertengkar dengan Berang-berang; Singa Licik dan
             Pelanduk Cerdik; serta Babi dan Ayam untuk Ritual Adat.
                    Rimba Tujuh bertajuk "Kisah Mahajiq dan Semang" menyajikan 8 cerita yakni
             Mahajiq  Tak  Mau  Kalah;  Mahajiq  Mati  Menjebak  Binatang;  Semang  dan  Putri  raja
             Hantu;  Semang  dan  Tabur  Ajaib;  Semang  Menjadi  Raja;  Semang  dan  Liur  Payau;

             Mahajiq Menipu Semang dan Mahajiq Mencuri Telur Ayam.
                    Rimba Delapan bertajuk "Cerita Pelipur Lara" memuat 10 cerita yakni Saudagar
             Yatim  Piatu'  Anak  Ulaq  dan  Putri  Raja;  Hajau  Berguru  pada  Alam  Semesta;  Kisah
             Kelahiran Kejulung Apung; Pernikahan Kejulung Apun; Jelivan Anak Kejulung Apung;
             Dua Serangkai berburu; Kisah Lakin Tuyang dan Adiknya; Anak Hibau Aruq Dimakan
             Buaya; dan Hibau Kueng Pura-pura Mati.
                    Pada  Rimba  Sembilan  bertajuk  "Dongeng  Dunia  Lain"  memuat  5  cerita  yakni
             Mencari Perempuan Gaib; Lemak Siluman Kera Putih; Perjalanan Roh Menuju Alam
             Gaib;  Ritual  Menghantar  Arwah;  Pertualangan  Melawan  Hantu;  dan  Kayu  Avung
             Pengait Roh.



                                                                               Modul Bahasa Indonesia/Kelas XI      9
   5   6   7   8   9   10   11   12