Page 84 - E MODUL EKOSISTEM & PERMASALAHAN LINGKUNGAN
P. 84
EKOSISTEM & PERMASALAHAN LINGKUNGAN E-MODUL
Saat ini masalah lingkungan cukup sering diperbincangkan. Sebagaimana telah
diketahui bersama bahwa lapisan ozon kini semakin menipis. Dengan terus menipisnya
lapisan itu, sangat dikhawatirkan bila lapisan ini tidak ada atau menghilang sama sekali
dari alam semesta ini. Tanpa lapisan ozon sangat banyak akibat negatif yang akan
menimpa makhluk hidup di muka bumi ini, antara lain: penyakit-penyakit akan menyebar
secara menjadi-jadi, cuaca tidak menentu, pemanasan global, bahkan hilangnya suatu
daerah karena akan mencairnya es yang ada di kutub Utara dan Selatan. Jagat raya hanya
tinggal menunggu masa kehancurannya saja. Memang banyak cara yang harus dipilih
untuk mengatasi masalah ini. Para ilmuwan memberikan berbagai masukan untuk
mengatasi masalah ini sesuai dengan latar belakang keilmuannya. Para sastrawan pun tak
ketinggalan untuk berperan serta dalam menanggulangi masalah yang telah santer
belakangan ini.
1. Banjir
Banjir di defenisikan sebagai tergenangnya suatu tempat akibat meluapnya air
yang melebihi kapasitas pembuangan air disuatu wilayah dan menimbulkan kerugian
fisik, sosial dan ekonomi (Priyanka Prajna Paramitha et al., 2020). Banjir adalah
ancaman musiman yang terjadi apabila meluapnya tubuh air dari saluran yang ada dan
menggenangi wilaah sekitarnya. Banjir adalah ancaman alam yang paling sering terjadi
dan paling banyak merugikan, baik dari segi kemanusiaan maupun ekonomi.
Gambar 41. Banjir di Kota Pekanbaru
Sumber: Dokumentasi pribadi
Banjir merupakan peristiwa dimana daratan yang biasanya kering (bukan daerah
rawa) menjadi tergenang oleh air, hal ini disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dan
kondisi topografi wilayah berupa dataran rendah hingga cekung. Selain itu terjadinya
banjir jua dapat disebabkan oleh limpasan air permukaan (runoff) yang meluap dan
volumenya melebihi kapasitas pengaliran sistem drainase atau sistem aliran sungai.
Terjadinya bencana banjir juga disebabkan oleh rendahnya kemampuan infiltrasi tanah,
78