Page 3 - KLIPINGBELMAWA24062019SORE
P. 3
Judul
Sepak bola Robot
Media
Suara Merdeka
Terbit
24 Juni 2019
Tone
Positif
Hal/link
16
PR VALUE
Rp 120.000.000
Jurnalis
H41
SENIN,24JUNI 2019
SEPAK BOLA ROBOT : Pertandingan dalam kategori Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Humanoid dalam Kontes Robot Indonesia 2019 di Graha Padma Sport Center, Sabtu (22/6). (22) Robot Tanam Padi
Ada Robot Bermain Bola
DALAM kontes robot kali ini, Universitas Dian Nuswantoro bertindak sebagai tuan rumah. Upacara pembukaan resmi dibuka di Sport Center Graha Padma Semarang.
Opening tersebut dibuka langsung oleh Direktur Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Dr Didin Wahidin M Pd. Acara tersebut diikuti oleh ratusan peserta lomba, para dewan juri, hingga tamu undangan.
Berbagai penampilan pun disuguhkan mulai dari permainan e- Gamelan Udinus yang pernah tampil di UNESCO, tari- tarian hingga penampilan robot Warak Ngendog yang menjadi maskot dalam acara KRI tingkat nasional pada tahun ini.
Melihat Ronaldo mencetak gol di lapangan hijau, sangatlah biasa, Namun melihat ‘’Transformer’’ mini bermain sepak bola, sungguh menghibur.
Ia mengatakan, dalam menen- dang bola, robot tersebut mengan- dalkan rekaman beberapa gerakan secara baku sehingga menggu- nakan perkiraan agar bisa stabil. Kendati demikian, robot-robotnya sudah dinamis, sehingga robot
Menurut Ibnu, yang termahal adalah servo atau penggerak sendi. Padahal satu robotnya membutuhkan sekitar 24 servo. ‘’Yang paling mahal adalah servo di bagian lutut, sampai Rp 70-an juta,’’ kata mahasiswa Universitas Teknokrat Lampung itu.
Lagaknya, robot-robot itu tak kalah gaya dengan salah satu pesepak bola terbaik
dunia itu.
Saat memasuki lapangan hijau,
mereka seperti melemaskan otot, ‘’berlari-lari’’ kecil di tempat.
Begitu bola berwarna orange diletakkan di tengah lapangan, robot humanoid itu bergerak menu- ju bola. Langkahnya seperti langkah robot-robot di film Trans- former, gontai. Namun baru empat lima langkah, ia terjerembab. Bangkit, berjalan, berguling lagi, dan bangkit lagi. Robot itu seper- tinya tak patah arang menuju bola berdiameter 43 cm itu.
Begitu sampai, ancang-ancang, bersiap menendang bola. Bukannya menendang, si robot justru terjatuh. Gemuruhlah tawa penonton.
Sementara di sisi belakang gawang, tim perancang, serius menatap laptop. Mereka cemas menunggu reaksi si robot. Kru lain siap menenteng keluar, jika si robot tak bereaksi, dan menggantinya dengan ‘’pemain’’ baru.
Namun begitu ada kesempatan ketika bola orange berdiameter 43 sentimeter sudah di depannya, kaki robot langsung menendangnya ke arah gawang.
Dan, goool! Penonton berteriak keras seperti menonton pertandingan sepak bola.
Pemandangan unik itu hanya ter-
Indonesia (KRSBI) Humanoid dalam gelaran Kontes Robot Indo- nesia 2019 di Sport Center Graha Padma Semarang. Semua robot humanoid bergerak seperti orang, namun lambat dan kaku.
Robot dalam divisi Humanoid ini berukuran antara 40-90 cm. Secara umum setiap pertandingan antara dua tim yang berhadap-hadapan dengan satu tim berseragam cyan, dan satu tim berseragam magenta.
Waktu pertandinggan, dilak- sanakan dalam waktu (2 x 5) menit atau (2 x 10) menit dengan masa isti- rahat di paruh
Dalam regulasi permainan, seti- ap tim terdiri atas maksimal 5 (lima) robot humanoid yang salah satunya harus diprogram sebagai penjaga gawang dengan satu hingga empat lainnya sebagai pemain penyerang atau bertahan.
Dalam pertandingan minimal satu dan maksimal lima robot boleh diturunkan untuk bermain.
Seharga Mobil
Salah satu kesulitan peserta memang menjaga keseimbangan robot.
Ibnu, mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia Lampung bersama timnya, Krakatau FC, mengakui bahwa bukan pekerjaan mudah untuk mendesain agar robot tersebut bisa berjalan dengan benar. Tantangan dalam robot humanoid, menurut dia, adalah bagaimana agar robot itu bisa berjalan seimbang
SM/Eko Edi :
KRI Nasional 2019 merupakan ajang kompetisi ran- cang bangun dan rekayasa dalam bidang robotika di Graha Padma Sport Center Semarang, sejak Kamis hingga Minggu, 20-23 Juni 2019.
Kontes Robot Indonesia itu diikuti lebih dari 64 per- guruan tinggi seluruh Indonesia yang terbagi dalam 121 tim.
Ajang KRI tingkat nasional terdiri atas 6 divisi per- lombaan yang berbeda. Dari keenam divisi tersebut lima divisi telah lama dipertandingkan, yakni Kontes Robot ABU (Asia Pacific Broadcasting Union) Indonesia (KRAI), Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI), Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI), Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Humanoid, dan Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) beroda. Satu divisi baru yang hanya dipertand-
SEPAK BOLA: Pertandingan dalam kategori Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Humanoid. (22)
tersebut sudah bisa menyeim- bangkan sendiri ketika menendang bola, dan mencetak gol. ‘’Robot itu bergerak otonom, penglihatannya mengandalkan sensor kamera untuk melihat posisi bola. Sebenarnya itu menggunakan sen- sor warna orange, karena selama pertandingan tidak boleh ada warna orange di lapangan selain bola,’’ jelas dia.
Menurut dia, selain bagian servo atau penggerak sendi, rancang ban- gun robot dilakukan tim.
‘’Dari desain hingga pemrogra- man semua kreasi sendiri. Kalau servo tinggal pasang saja,’’ jelas dia.
Menurut dia, komponen yang digunakan untuk membangun robot memang mahal, rata-rata masih
Ibnu mengungkapkan, butuh anggaran besar untuk membuat satu robot. Menurut dia, satu robot timnya berharga sekitar Rp 250-an juta. Padahal tim Krakatau FC memba- ngun lima buah robot.
Apakah semua biaya itu dari kocek sendiri? ‘’Untungnya kami dibantu universitas untuk menyiap- kan lima robot,’’ ungkap dia.
Wah, ini dunia yang tidak murah. Bayangkan saja, untuk robot yang tak lebih tinggi dari 70 cm itu, harganya setara mobil low MPV kelas terting- gi. Luar biasa. (22)
Tim Peliput :
Eko Edi N Diaz A Abidin
ingkan pada tingkat nasional, yakni Kontes Robot Tematik Indonesia (KRTMI).
Dalam sambutannya, Rektor Udinus, Prof Dr Ir Edi Noersasongko MKom mengatakan, pihaknya berterima kasih kepada Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) yang telah mempercayai Udinus untuk menyelenggarakan ajang bergengsi ini. Menurutnya, pada tahun ini terdapat divisi baru yang akan memu- dahkan para petani dalam menanam hingga memanen padi. “Kontes Robot Indonesia 2019 bukan hanya permainan semata. Namun ke depannya jika dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari akan sangat bermanfaat. Seperti contoh pada Kontes Robot Tematik Indonesia (KRTMI) memiliki tema pertanian jika dipraktikkan di dunia pertan- ian akan sangat bermanfaat sekali,” ujarnya saat memberikan sambu- tan pada upacara pembukan.
Sementara itu, Direktur Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Dr Didin Wahidin MPd mengata- kan, kegiatan ini sebagai kontes dalam menguji coba robot agar memu- dahkan kerja manusia.
Ia berharap agar perkembangan teknologi di Indonesia tidak kalah
SM/Eko Edi :
jadi di Kontes Robot Sepak Bola sepertimanusia. impor.
dengan negara-negara lain.