Page 4 - KLIPINGBELMAWA24062019SORE
P. 4
Judul
Ada Robot Bermain Bola
Media
Suara Merdeka
Terbit
24 Juni 2019
Tone
Positif
Hal/link
16
PR VALUE
Rp 120.000.000
Jurnalis
Eko
SEPAK BOLA ROBOT : Pertandingan dalam kategori Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Humanoid dalam Kontes Robot Indonesia 2019 di Graha Rob
Ada Robot Bermain Bola
DALAM kontes bertindak sebagai tua Sport Center Graha Pa
Opening tersebut d Direktorat Jenderal P Kementerian Riset, Wahidin M Pd. Acara dewan juri, hingga tam
Berbagai penampi Gamela tarian hi menjadi tahun in KRI cang ba
Melihat Ronaldo mencetak gol di lapangan hijau, sangatlah biasa, Namun melihat ‘’Transformer’’ mini bermain sepak bola, sungguh menghibur.
Ia mengatakan, dalam menen- dang bola, robot tersebut mengan- dalkan rekaman beberapa gerakan secara baku sehingga menggu- nakan perkiraan agar bisa stabil. Kendati demikian, robot-robotnya sudah dinamis, sehingga robot
Menurut Ibnu, yang termahal adalah servo atau penggerak sendi. Padahal satu robotnya membutuhkan sekitar 24 servo. ‘’Yang paling mahal adalah servo di bagian lutut, sampai Rp 70-an juta,’’ kata mahasiswa Universitas Teknokrat Lampung itu.
Lagaknya, robot-robot itu tak kalah gaya dengan salah satu pesepak bola terbaik
dunia itu.
Saat memasuki lapangan hijau,
mereka seperti melemaskan otot, ‘’berlari-lari’’ kecil di tempat.
Begitu bola berwarna orange diletakkan di tengah lapangan, robot humanoid itu bergerak menu- ju bola. Langkahnya seperti langkah robot-robot di film Trans- former, gontai. Namun baru empat lima langkah, ia terjerembab. Bangkit, berjalan, berguling lagi, dan bangkit lagi. Robot itu seper- tinya tak patah arang menuju bola berdiameter 43 cm itu.
Begitu sampai, ancang-ancang, bersiap menendang bola. Bukannya menendang, si robot justru terjatuh. Gemuruhlah tawa penonton.
Sementara di sisi belakang gawang, tim perancang, serius menatap laptop. Mereka cemas menunggu reaksi si robot. Kru lain siap menenteng keluar, jika si robot tak bereaksi, dan menggantinya dengan ‘’pemain’’ baru.
Namun begitu ada kesempatan ketika bola orange berdiameter 43 sentimeter sudah di depannya, kaki robot langsung menendangnya ke arah gawang.
Dan, goool! Penonton berteriak keras seperti menonton pertandingan sepak bola.
Pemandangan unik itu hanya ter- jadi di Kontes Robot Sepak Bola
Indonesia (KRSBI) Humanoid dalam gelaran Kontes Robot Indo- nesia 2019 di Sport Center Graha Padma Semarang. Semua robot humanoid bergerak seperti orang, namun lambat dan kaku.
Robot dalam divisi Humanoid ini berukuran antara 40-90 cm. Secara umum setiap pertandingan antara dua tim yang berhadap-hadapan dengan satu tim berseragam cyan, dan satu tim berseragam magenta.
Waktu pertandinggan, dilak- sanakan dalam waktu (2 x 5) menit atau (2 x 10) menit dengan masa isti- rahat di paruh
Dalam regulasi permainan, seti- ap tim terdiri atas maksimal 5 (lima) robot humanoid yang salah satunya harus diprogram sebagai penjaga gawang dengan satu hingga empat lainnya sebagai pemain penyerang atau bertahan.
Dalam pertandingan minimal satu dan maksimal lima robot boleh diturunkan untuk bermain.
Seharga Mobil
Salah satu kesulitan peserta memang menjaga keseimbangan robot.
Ibnu, mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia Lampung bersama timnya, Krakatau FC, mengakui bahwa bukan pekerjaan mudah untuk mendesain agar robot tersebut bisa berjalan dengan benar. Tantangan dalam robot humanoid, menurut dia, adalah bagaimana agar robot itu bisa berjalan seimbang seperti manusia.
SM/Eko Edi :
epak Bola
Graha P hingga
Kon guruan t
tim.Ajan lombaan divisi te ABU ( (KRAI) (KRPAI Kontes Human (KRSBI
SEPAK BOLA: Pertandingan dalam kategori Kontes Robot S Indonesia (KRSBI) Humanoid. (22)
tersebut sudah bisa menyeim- bangkan sendiri ketika menendang bola, dan mencetak gol. ‘’Robot itu bergerak otonom, penglihatannya mengandalkan sensor kamera untuk melihat posisi bola. Sebenarnya itu menggunakan sen- sor warna orange, karena selama pertandingan tidak boleh ada warna orange di lapangan selain bola,’’ jelas dia.
Menurut dia, selain bagian servo atau penggerak sendi, rancang ban- gun robot dilakukan tim.
‘’Dari desain hingga pemrogra- man semua kreasi sendiri. Kalau servo tinggal pasang saja,’’ jelas dia.
Menurut dia, komponen yang digunakan untuk membangun robot memang mahal, rata-rata masih impor.
Ibnu mengungkapkan, butuh anggaran besar untuk membuat satu robot. Menurut dia, satu robot timnya berharga sekitar Rp 250-an juta. Padahal tim Krakatau FC memba- ngun lima buah robot.
Apakah semua biaya itu dari kocek sendiri? ‘’Untungnya kami dibantu universitas untuk menyiap- kan lima robot,’’ ungkap dia.
Wah, ini dunia yang tidak murah. Bayangkan saja, untuk robot yang tak lebih tinggi dari 70 cm itu, harganya setara mobil low MPV kelas terting- gi. Luar biasa. (22)
Tim Peliput :
Eko Edi N Diaz A Abidin
ingkan pada tingkat na (KRTMI).
Dalam sambutann MKom mengatakan, Riset, Teknologi, dan telah mempercayai Ud ini. Menurutnya, pada dahkan para petani da Robot Indonesia 201 depannya jika diprakti bermanfaat. Seperti c (KRTMI) memiliki te ian akan sangat berma tan pada upacara pemb
Sementara itu, Di Pembelajaran dan Ke Teknologi, dan Pendid kan, kegiatan ini sebag dahkan kerja manusia.
Ia berharap agar pe dengan negara-negara “Saya menekan b
harus diabdikan kepa ungkapnya saat memb 2019. (22)
Pemenang Wakili Indonesia ke Kontes Internasional
PARA peserta yang mengikuti KRI tingkat nasional di Udinus 2019 merupakan tim terbaik dari kontes robot tingkat regional. Untuk daerah dipecah menjadi empat regional dan berdasarkan wilayah, yakni regional 1 meliputi area Sumatera, regional 2 meliputi Jawa bagian barat, Kalimantan bagian barat dan Sulawesi, regional 3 meliputi Jawa bagian tengah, Kalimantan bagian
‘’Kami telah menjadi tuan rumah ajang KRI tingkat nasional untuk kedua kalinya. Dan, terus mempersi- apkan diri secara penuh agar event akbar ini bisa terselenggara secara maksimal dan megah. Ditunjuknya sebagai tuan rumah menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi Udinus,’’ ujarnya.
Nantinya para juara dari tingkat nasional akan mewakili Indonesia
o
r n d
e T t
n
i
n
M t i
l A
)
o )
y p
l 9
m n
m a
e