Page 18 - KLIPINGBELMAWA20072019PAGI
P. 18
urgensi melakukan revitalisasi lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK). Pasalnya, hanya ada beberapa prodi pendidikan vokasi di LPTK, kemudian belum adanya LPTK vokasi dan PPG vokasi, dan kurikulum PPG belum relevan dengan dunia usaha dan dunia industri.
Khusus LPTK, Paristiyanti Nurwardani menyebut bahwa pihaknya tengah menggenjot dari sisi kualitas. Karena itu, dari ratusan lembaga hanya beberapa di antaranya saja yang mendapatkan kepercayaan menyelenggarakan pendidikan profesi guru.
Pihaknya ingin lembaga-lembaga tersebut dapat beropersi berdasarkan standar penyelengaraan PPG. Izin, katanya, baru keluar setelah semua persyaratan tersebut memang benar-benar mampu dipenuhi.
"Dulu itu 422 LPTK di seluruh Indonesia, sekarang kami baru memberi izin kepada hanya 63 LPTK terpilih. Mereka yang punya akreditasi B pun baru boleh melamar saja untuk menyelenggarakannya, kalau melakukan semua standar kami bisa beri izinnya, karenanya sisanya harus memperbaiki kualitasnya," jelasnya.