Page 40 - KLIPINGBPPTKARHUTLA
P. 40

Judul
BPPT Coba Bikin Hujan Buatan, tapi Masih Terhalang Asap Pekat Karhutla
Media
Detik.com - online
Terbit
18 September 2019
Tone
Netral
Hal/link
https://news.detik.com/berita/d-4711570/bppt-coba-bikin- hujan-buatan-tapi-masih-terhalang-asap-pekat- karhutla?single=1
PR VALUE
Rp 60,000,000
Jurnalis
Rahel Narda Chaterine
Jakarta - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah mencoba membuat hujan buatan untuk memadamkan karhutla di Riau. Namun upaya itu masih terhalang asap pekat.
"Saya baru kirim pesan ke Pak Presiden, tapi saya sampaikan melalui Menteri Sekretaris Presiden. Melaporkan bahwa awan-awan yang di Riau kemarin itu masih belum mampu tumbuh walaupun dalam potensi awan hujan itu sudah kelihatan warnanya, warnanya berubah menjadi hijau," kata Kepala BPPT Hammam Riza di gedung Pusat Inovasi dan Bisnis Teknologi, Jalan Komplek Puspitek, Serpong, Tangerang, Rabu (18/9/2019).
"Artinya, dia menuju kelembapan sekitar 70 persen, tapi itu hanya di Dumai dan Rokan Hilir. Tetapi, walaupun belum mampu itu, dan asap itu masih pekat di permukaan tanah itu sampai level ketinggian 8.000 kaki. Beberapa spot awan di Riau masih belum mampu menjadi hujan yang sampai ke tanah," sebut dia.
Baca juga: Penanganan Karhutla, Panglima TNI Klaim Padamkan 44 Hotspot
BPPT juga mengaku telah melakukan penyemaian awan di wilayah Kalimantan Tengah. Beda dengan di Riau, Riza mengatakan penyemaian tersebut menghasilkan hujan tapi sangat minim untuk memadamkan api karhutla.
"Ini sementara kemarin kami juga sudah melakukan penyemaian awan di Kalimantan Tengah sebenarnya. Nah, kondisinya di Kalteng ini hampir sama dengan Riau, namun Kalteng itu sudah menghasilkan hujan rintik-rintik, termasuk sekitar bandara Kalimantan Tengah kan, yang cukup pekat asapnya. Tapi tentu saja ini belum signifikan," jelas dia.
BPPT punya target terkait hujan buatan. Sekali lagi, dia menegaskan asap pekat masih jadi kendala.
"Kita kan ingin mengejar hujan turun sekitar 50 milimeter lah dalam rentan 1 minggu gitu seharian, 10 harilah. Nah, laporan dari flight scientist-nya kita bahwa awan nampak


































































































   38   39   40   41   42