Page 7 - KLIPINGBPPTKARHUTLA
P. 7

Judul
BPPT Dorong Curah Hujan di Riau Capai 50 Mm
Media
Republika Online
Terbit
20 September 2019
Tone
Positif
Hal/link
https://nasional.republika.co.id/berita/py33uw409/bppt- dorong-curah-hujan-di-riau-capai-50-mm
PR VALUE
Rp30,000,000
Jurnalis
Andri
BPPT Dorong Curah Hujan di Riau Capai 50 Mm
Jumat 20 Sep 2019 00:16 WIB Red: Andri Saubani
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mendorong curah hujan di Riau mencapai 50 mm dengan memanfaatkan teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk mendatangkan hujan buatan. Kepekatan asap di Riau dinilai mengganggu pertumbuhan awan.
"Kita targetkan 50 mm harian selama sepuluh hari supaya dia betul-betul bisa membasahi lahan," kata Kepala BPPT Hammam Riza di Gedung BPPT, Jakarta, Kamis (19/9).
Hammam menjelaskan menurut pengamatan pihaknya, pada 17 September dan 18 September 2019, awan nampak tumbuh bagus di atas 8.000 sampai 11.000 kaki. Namun, kepekatan asap mengganggu pertumbuhan awan sehingga ketika awan bergerak ke bawah maka awan mulai menyebar atau buyar sehingga tidak dapat menurunkan hujan.
Kepekatan asap dapat dikurangi menaburkan kapur tohor aktif di ketinggian 8.000 kaki. Pada 17 September dan 18 September 2019, kapur tohor aktif dari Jakarta telah dikirim ke Riau dan Kalimantan Tengah untuk mengurangi kepekatan asap sehingga dapat mempermudah pertumbuhan awan.
"Kalau sudah disebar kapur tohor di ketinggian 8.000 kaki, dia turun kemudian akan memecah kabut, kabut itu ada asap, gas dan partikulat, ini yang dipisahkan oleh kapur tohor sehingga dia terbuka, dengan terbuka matahari itu masuk tembus sampai ke tanah kemudian membantu penguapan. Dengan adanya penguapan itu akan makin cepat terbentuknya awan hujan ini," terang Hammam.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika telah memprediksi awan akan signifikan memberikan hujan dengan memanfaatkan teknologi modifikasi cuaca mulai 23 September 2019 tapi Rabu sore (18/9), hujan sudah mulai turun di daerah Dumai dan Rokan Hilir. Sementara itu, Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC)


































































































   5   6   7   8   9