Page 8 - KLIPINGBPPTKARHUTLA
P. 8
BPPT Tri Handoko Seto mengatakan hujan terjadi pada sore hari menjelang malam setelah dilakukan penyemaian garam di Riau pada Rabu dengan mengerahkan dua armada pesawat.
Pada penerbangan pertama, pesawat TNI AU Hercules C 130 mengangkut sekitar 2.400 kg NaCL untuk operasi penyemaian di Dumai, Rokan Hilir dan Padang Sidempuan. Sedangkan pada penerbangan kedua, pesawat Cassa 212-200 mengangkut bahan semai garam sekitar 800 kg dengan area penyemaian di Kampar dan Rokan Hulu.
"Total volume air pada Rabu, 18 September 2019 tercatat mencapai 3,5 juta M3," ujar Seto Dalam keterangan pers.
Operasi TMC penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di Riau telah dilaksanakan selama 160 hari dengan melakukan 134 sorti penerbangan penyemaian awan. Total volume air hujan yang dihasilkan selama operasi berlangsung lebih dari 700 juta M3.
"Tingkat kesulitan tebalnya kabut asap yang capai ketinggian 7.000 hingga 8.000 feet dan terbentuknya lapisan awan di ketinggian 14.000 hingga 15.000 feet yang menyulitkan sinar matahari masuk menembus ke permukaan bumi sehingga awan konvektif sulit tumbuh. Potensi awan di wilayah Riau sekitarnya diperkirakan akan membaik dalam waktu 2 hingga 4 hari mendatang,” jelas Samba Wirahma yang merupakan Koordinator Lapangan BBTMC BPPT wilayah Riau.
Samba mengatakan operasi TMC di Riau menambahkan bahan penyemai kapur tohor (CaO). Sekitar 30 ton kapur tohor dikirim dari Jakarta.
Posko Riau diperkuat pos pemantauan meteorologi (Posmet) di Dumai dan Pelalawan, dengan jumlah personil 10 orang dari BBTMC-BPPT, satu orang dari BMKG, 13 orang (kru pesawat Hercules C 130 dengan no reg A-1328 dari Skuadron 31 Halim Perdana Kusumah), dan 12 orang (kru Cassa 212-200 no reg A-2108 dari Skuadron 4 Malang).