Page 3 - KLIPING BELMAWA 21 APRIL PAGI
P. 3

IGEM merupakan kompetisi rekayasa genetika terbesar di dunia yang mengikutsertakan 321 tim dari lebih100 negara.
Pada kompetisi itu, Glory dan teman temannya menemukan inovasi alat diagnosis difteri dengan menggunakan bakteri rekombinan. Alat diagnosis itu mampu mendeteksi difteri dengan mudah, cepat, dan murah.
Pada Juni 2018, Glory juga meraih medali emas untuk kategori Human Health and Well Being di kompetisi UNLEASH , Singapura. Glory dan anggota lainnya yg berasal dari Brazil, Chile , Singapura, Indonesia menorehkan prestasi melalui alat bantu berjalan untuk anak anak dengan kemampuan gerak lemah untuk komunitas Favelas, Brazil.
Pada kompetisi di Singapura itu, Glory tercatat sebagai delegasi termuda yang mewakili Indonesia. UNLEASH adalah laboratorium inovasi global terbesar dunia untuk PBB untuk Sustainable Development Goals (SDGs) yang mengumpulkan 1.000 pembuat perubahan dari lebih 107 negara di dunia. Selain tiga penghargaan di atas, masih banyak prestasi lainnya baik tingkat nasional dan internasional.
"Fokus saya memang dibidang kesehatan," kata dia.
Ketertarikan Glory pada bidang kesehatan dimulai dari kesukaannya pada pelajaran biologi yang dimulai sejak SMA. Rata-rata ia mendapatkan nilai di atas sembilan dan dua kali ikut Olimpiade Sains Nasional (OSN) mewakili Jakarta, namun gagal ditingkat nasional.
"Saya memang suka biologi, namun juga ingin mempelajari teknik, setelah mencari, ternyata di Indonesia ada kampus yang menyediakan teknik dan bergerak di bidang bio-sains adanya di UI. Akhirnya saya memilih Teknologi Bioproses, dari situlah saya semakin terlibat di dunia kesehatan, ikut lomba-lomba, konferensi, dan grup riset," kata perempuan berumur 21 tahun ini.
Glory percaya kontribusi di dunia kesehatan tidak hanya kedokteran tetapi melibatkan multidimensional aspek.
"Seorang insinyur juga turut merancang, mengonstruksikan serta menemukan solusi dari permasalahan kesehatan. Apalagi untuk wilayah sebesar Indonesia, ada banyak kasus yang bisa dicarikan solusinya."
Mahasiswa berprestasi
Untuk menjadi mahasiswa berprestasi, Glory mengatakan setiap orang berprestasi di bidang masing-masing. Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan.
"Pertama, cari tahu apa tujuan yang ingin dicapai, kemudian bagaimana cara mencapai tujuan itu dan terakhir buat rincian dan rencana detail untuk mencapainya," kata Duta Promosi Universitas Indonesia 2017 itu.
Untuk kaum perempuan, Glory yang juga penerima beasiswa Bidikmisi itu berharap perempuan tidak hanya diam saja terhadap peluang yang ada. Saat ini banyak kesempatan dan


































































































   1   2   3   4   5