Page 4 - KLIPING BELMAWA 21 APRIL PAGI
P. 4
peluang yang dulu sulit kita dapatkan sekarang bisa kita raih. Namun, yang terpenting mau berusaha untuk belajar dari mana saja agar perempuan juga bisa siap dan mandiri apapun pilihan hidupnya kelak.
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan pemerintah terus memperluas akses layanan pendidikan tinggi bagi mahasiswa dari keluarga kurang mampu dengan beasiswa Bidikmisi.
Nasir menjelaskan dengan beasiswa itu diharapkan dapat memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan dan meningkatkan daya saing bangsa.
“Kalau seseorang semakin pintar, pasti dia akan mampu menggerakkan ekonomi. Kapasitas ekonomi dan analisisnya juga akan lebih baik. Sumber daya manusia (SDM) yang punya pendidikan lebih baik, dia akan menerima tantangan global dan beradaptasi dengan lebih mudah," ujar Menristekdikti beberapa waktu lalu.
Nasir menyatakan bahwa pembangunan SDM bidang Iptek dan Pendidikan Tinggi menjadi prioritas program kerja Kemenristekdikti di tahun 2019. Pada 2019, anggaran Kemenristekdikti meningkat, dari Rp40,3 triliun pada 2018 menjadi Rp41,26 trliun pada 2019.
Sebagian besar anggaran tersebut dirancang untuk mencetak SDM Indonesia unggul, mulai dari beasiswa mahasiswa, dosen, peneliti dan perekayasa hingga pengembangan riset dan inovasi.
"Mereka-mereka itu merupakan tulang punggung dalam menjadikan SDM Indonesia Inovatif, kreatif dan berdaya saing tinggi,” kata mantan Rektor Terpilih Universitas Diponegoro itu.
Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti, Ismunandar, mengatakan perguruan tinggi di Indonesia harus mampu mencetak para lulusan yang memiliki kompetensi berdaya saing era Revolusi Industri 4.0, berorientasi pada penguasaan kemajuan teknologi, informasi, dan komunikasi, serta memiliki jiwa kewirausahaan. Saat ini, perguruan tinggi harus menyiapkan lulusannya untuk bekerja di bidang-bidang yang belum ada saat ini.*
Oleh Indriani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS