Page 3 - KLIPINGBPPT07052019(SORE)
P. 3
"Faktor geografis dan sambungan telekomunikasi membuat KPU menunda pembahasan UU untuk bisa e-voting," pungkasnya.
Penerapan sistem e-voting dalam sistem pemilu di Indonesia baru sebatas wacana. Padahal secara perangkat, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah siap menerapkan sistem e-voting.
Optimisme ini disampaikan Direktur Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi (PTIK-BPPT) Michael A Purwoadi setelah melihat kesuksesan uji coba e-votingdalam pemilihan kepala desa (Pilkades) dan beberapa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
Baca juga:MK Bersiap Hadapi Sengketa Pemilu
Setelah hasil perhitungan perolehan suara TPS dicetak, langsung dikirim ke pusat data dan terekapitulasi secara otomatis dan berjenjang mulai dari desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten, provinsi, dan nasional.
"Jadi, e-voting selain menawarkan quick count juga real count. Cepat, akurat, dan terverifikasi," kata Michael A. Purwoadi di Jakarta, Selasa 23 April 2019.
Penerapan e-voting menurut Michael merupakan langkah progresif dalam kehidupan berdemokrasi di Indonesia. Era peralihan ke dunia digital, di mana masyarakat sudah cerdas sehingga tidak kaget lagi dengan penerapan sistem ini jika sampai diterapkan dalam waktu dekat.
(MEL)